Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Denmark telah melarang beberapa jenis merek ramen atau mie instan populer Korea Selatan karena terlalu pedas, dan memperingatkan konsumen bahwa makanan pedas tersebut menimbulkan risiko keracunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Pengawasan Makanan dan Hewan Denmark mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menarik kembali mie yang diproduksi oleh Samyang Foods karena kadar capsicumnya “sangat tinggi sehingga menimbulkan risiko konsumen mengalami keracunan akut”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan tersebut berarti bahwa jenis ramen instan Buldak 3x Spicy & Hot Chicken, 2x Spicy & Hot Chicken, dan Hot Chicken Stew mungkin tidak lagi dijual di toko-toko Denmark.
Regulator makanan mengatakan konsumen yang telah membeli produk tersebut harus membuangnya atau mengembalikannya ke toko tempat produk tersebut dibeli.
“Cabai dalam jumlah besar menimbulkan risiko bagi anak-anak dan orang dewasa yang lemah pada khususnya. Gejala yang mungkin terjadi termasuk rasa terbakar dan tidak nyaman, mual, muntah, dan tekanan darah tinggi,” kata Henrik Dammand Nielsen, kepala Divisi Kimia dan Kualitas Makanan di badan tersebut.
“Oleh karena itu, kami sekarang menuntut agar toko-toko mengeluarkan produk tersebut dari rak mereka.”
Nielsen mengatakan kadar capsicium pada mie ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada keripik cabai sehingga menyebabkan sejumlah kasus keracunan pada anak-anak di Jerman.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mewaspadai varian mie ekstrem dan menghindarinya, ujarnya.
Pengumuman tersebut memicu banyak reaksi geli di media sosial, termasuk sindiran tentang kurangnya toleransi masyarakat Denmark terhadap makanan pedas.
Masakan Denmark tidak terkenal dengan penggunaan rempah-rempahnya. Hidangan tradisionalnya meliputi ikan cod rebus, sandwich terbuka, dan bakso yang dikenal sebagai frikadeller.
Samyang Foods, yang berkantor pusat di Seoul, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Ekspor mie instan Korea Selatan telah mencatat pertumbuhan tahunan sebesar dua digit dalam beberapa tahun terakhir, yang oleh media lokal dikaitkan dengan ledakan popularitas drama dan film Korea di luar negeri.
Samyang Foods menyumbang sebagian besar ekspor, yang mencapai US$270 juta dalam tiga bulan pertama 2024.
Penjualan luar negeri produsen ramen Korea Selatan mencapai rekor US$108,6 juta pada April, naik hampir 50 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut Layanan Bea Cukai Korea Selatan.
Pilihan Editor: Mie Sedaap dari Indonesia Ditarik Hong Kong, Ditemukan Bahan Berbahaya Penyebab Kanker
AL JAZEERA