Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dengan kehadiran komandan senior Garda Revolusi Iran, berkumpul pada Rabu pagi 31 Juli 2024 untuk membahas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan pada Rabu bahwa pembunuhan pemimpin Hamas tengah diselidiki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Darah Ismail Haniyeh tidak akan pernah sia-sia. Kemartiran Haniyeh di Teheran akan memperkuat ikatan yang mendalam dan tak terpatahkan antara Teheran, Palestina, dan kelompok perlawanan,” kata Kanaani seperti dikutip oleh media pemerintah Iran.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa, dan terbunuh bersama salah satu pengawalnya dalam sebuah serangan udara.
“Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan akibat insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya menjadi syahid,” kata situs berita Sepah dari Korps Garda Revolusi Iran.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut namun kecurigaan langsung tertuju pada Israel, yang telah bersumpah untuk membunuh Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan 1.139 orang dan menyebabkan sekitar 250 lainnya disandera.
Serangan balas dendam Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 39.400 warga Palestina di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Pilihan Editor: Presiden Palestina Kutuk Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Serukan Persatuan
REUTERS