ADA dua hal yang menonjol dalam peringatan ulang tahun ke-35 Republik Demokrasi Jerman. Pertama, pidato pedas menlu Soviet Andrei Gromyko yang dialamatkan ke presiden AS Ronald Reagan. Kedua, sekitar 130 pelarian Jerman Timur menyerbu kedutaan Jernan Barat di Praha dalam upaya menyeberang ke dunia bebas. Nasib pelarian itu masih dirundingkan, karena isu ini dikhawatirkan memperburuk hubungan Bonn dengan Berlin Barat. Sebenarnya, hubungan kedua Jerman itu mulai membaik Agustus lalu. Bonn memberi pinjaman US$ 330 juta untuk Jernan Tlmur. Sebaliknya, yang terakhir ini melonggarkan lalu lintas ke Jerman Barat. Tapi apa yang terjadi kemudian segera merusakkan usaha persahabatan itu. Moskow menunjukkan rasa tidak senang. Kecaman dilontarkan bertubi-tubi, hingga presiden Jerman Timur Erich Honecker membatalkan rencana kunjungannya ke Bonn, Septenber lalu. Melihat gelagat tak sedap ini, wajar bila arus pelarian meningkat lagi. Jika Februari 1984 hanya 30 orang Jernan Timur menyeberang ke kedutaan Jerman Barat di Praha, pekan lalu jumlah ini meningkat empat kali lipat. Mengingat kapasitas gedung terbatas, terpaksa kedutaa Jernan Barat ditutup sementara sejak Ahad berselang. Soal pelarian sudah sejak lama memusingkan para pemimpin Jerman Timur, tidak terkecuali Honecker. Mengingat cengkeraman Soviet diperketat atas semua negara Pakta Warsawa, kuat dugaan bahwa arus emigran akan menderas di masa depan. Untuk sementara, Honecker tidak dapat berbuat banyak. Tapi ia cenderung mempertahankan kebijaksanaan politik luar negerinya, dan tetap akan berkunjung ke Finlandia dan ItaIia. Tuduhan Gromyko bahwa Presiden Reagan melancarkan siasat cerang, dan Bonn merombak tata sosial politik Jerman Timur, sama sekali tidak ditanggapi Honecker. Tapi dengan bijaksana ia juga tidak menyebut-nyebut hubungan Jerman Timur yang 'pernah' menjadi lebih akrab dengan Jerman Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini