Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang di Filipina melarikan diri sejauh mungkin akibat letusan gunung Taal yang terjadi pada Minggu 12 Januari, namun tidak dengan sepasang pengantin yang bertekad tidak ingin pernikahannya terganggu oleh bencana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan Filipina bernama Chino Vaflor dan Kat Bautista Palomar telah memesan Savanna Farm yang terletak di Solange, Kota Alfonso, Cavite, Filipina. Lokasi itu hanya berjarak 16 km dari gunung berapi aktif tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan Chino Vaflor dan Kat Bautista Palomar tetap melangsungkan pernikahan mereka meski di bawah ancaman letusan gunung taal. Sumber: Facebook/asiaone.com/Randolf Evan
Sekitar jam 2 siang, fotografer Randolf Evan bersiap mengambil foto persiapan pernikahan Vaflor dan Bautista Palomar, ketika itu gunung berapi Taal memulai memperhatikan aktifitas yang tidak wajar. Namun hal tersebut tidak menghalangi pasangan sejoli itu untuk tetap melanjutkan upacara ditengah asap putih dan hujan abu yang dimuntahkan gunung Taal. Tim pernikahan pun terus memantau aktifitas vulkanik melalui media sosial dan mendiskusikan langkah yang harus mereka ambil saat skenario buruk terjadi.
Beruntungnya tempat berlangsungnya pernikahan berada di tempat yang tinggi dan Evan merasa mereka aman dari aktifitas vulkanik, kecuali hujan abu ringan.
“Yang mengejutkan semua orang tenang dan santai. Itu adalah pernikahan yang intim dan para tamu yang datang sebagian besar adalah keluarga dari pengantin dan teman dekat, jadi tidak ada yang benar-benar pergi” kata Evan.
Dalam foto yang dibagikan oleh si fotografer di lama facebooknya, pasangan pengantin itu terlihat tersenyum bahagia. Resepsi pernikahan yang diadakan dibawah tenda menunjukkan tamu menikmati perayaan yang dipadukan dengan langit yang dipenuhi asap tebal dan kilatan cahaya menciptakan serangkaian foto yang menakjubkan dan dramatis.
“Ketika abu berubah menjadi seperti lumpur datang, resepsi sudah hampir berakhir. Saya bersyukur telah mengalami hal yang unik dan ini juga merupakan salah satu momen terbaik dalam karier forografi saya,” kata Evan menjawab pertanyaan media.
Foto-foto hasil bidikan Evan telah dilihat banyak para pengguna internet. Ini bukan pertama kalinya orang menggunakan letusan gunung berapi sebagai latar belakang untuk sebuah foto. Namun masyarakat pun disarankan tetap melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan agar tetap aman di tengah bencana alam.
asiaone.com | Galuh Kurnia Ramadhani