Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 400 ribu warga Filipina terkena dampak musibah erupsi Gunung Taal pada pekan pertama Januari 2020. Kantor Berita Filipina pada Selasa, 28 Januari 2020, mewartakan total ada 104.645 kepala keluarga atau 396.731 orang di empat provinsi di Filipina yang terdampak letusan Gunung Taal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masyarakat di wilayah Batangas, Cavite, Laguna dan Quezon yang paling terdampak akibat letusan ini. Dikutip dari aa.com.tr, Dewan Penanganan Risiko Bencana Nasional Filipina mengatakan ada sekitar 39.076 kepala keluarga yang masih tinggal di pusat-pusat evakuasi bersama anggota keluarga lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pria melihat kebun nanas miliknya yang tertutup abu vulkanis pasca letusan Gunung Taal di Tagaytay, Filipina, 15 Januari 2020. Erupsi yang terjadi pada Senin (13/01) menyisakan debu vulkanik tebal yang menyelimuti kawasan di sekitar gunung api itu.REUTERS/Adrian Portugal
Gunung Taal adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Filipina yang erupsi pada 12 Januari 2020. Ada sekitar 150 gunung berapi di Asia Tenggara dan 23 dari jumlah itu berada di Filipina.
Letusan Gunung Taal pada 12 Januari lalu telah membuat Ibu Kota Manila tertutup abu pekat sehingga mendesak semua aktivitas sekolah, bisnis, dan pemerintahan diliburkan. Begitu juga bursa saham ditunda bertransaksi. Gunung Taal berlokasi sekitar 70 kilometer selatan Manila yang erupsi setidaknya selama dua hari.
Namun, sejumlah penerbangan yang beroperasi di Ibu Kota Manila dilanjutkan. Pada Minggu, 12 Januari 2020 sedikitnya 240 penerbangan ditunda atau dibatalkan terbang hari itu.
Gunung Taal sudah lebih dari 30 kali erupsi dalam lima abad terakhir. Erupsi terbanyak pada 1977 dan jumlah korban tewas terbanyak saat Gunung Taal erupsi pada 1911 dengan 1.500 korban tewas.