Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Philippine Institute of Volcanology and Seismology, Renato Solidum, memperingatkan warga untuk siaga karena Gunung Taal berpotensi meletus lagi. Menurut Solidum, gunung tersebut dalam status ancang-ancang untuk meletus lagi akibat meningkatnya volume magma serta gas di dalamnya.
"Jika magma sampai menyentuh kawah, hal itu bisa menyebabkan letusan besar," ujar Solidum sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 20 Januari 2020.
Jika letusan berikutnya sampai terjadi, kata Solidum, efeknya beragam. Selain tumpahnya magma dan hujan abu, letusan tersebut juga bisa menimbulkan gelombang besar di perairan sekitar Gunung Taal.
Adapun Gunung Taal meletus pertama kali pada 12 Januari lalu. Letusannya menyebabkan hujan abu serta kepulan asap beracun. Kurang lebih 30 ribu warga diungsikan dari kawasan di sekitar Gunung Taal saat itu.
Sejauh ini, pemerintah Filipina masih membatasi kawasan yang bisa diakses di sekitar kaki gunung. Dikutip dari Reuters, pemerintah menutup akses hingga 14 kilometer dari kaki gunung untuk menghindari jatuhnya korban. Meski begitu, kawasan yang berjarak 70 kilometer dari Gunung Taal sudah diperbolehkan beraktivitas lagi seperti semula.
REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini