Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Dikecam Pelapor PBB, Israel Mengaku Sedang Selidiki Kasus Pelecehan Tahanan Palestina

Israel mengaku tengah menyelidiki pelecehan seksual atas seorang tahanan Palestina oleh tentara Israel, setelah mendapat kecaman pelapor PBB.

19 Agustus 2024 | 08.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -  Israel sedang melakukan "penyelidikan yang kuat" terhadap para tersangka yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan Palestina dan berkomitmen untuk menegakkan standar hukum internasional terkait perlakuan terhadap para tahanan. Demikian disampaikan kementerian luar negeri pada Minggu, 18 Agustus 2024, seperti dilansir Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Jumat, 16 Agustus 2024, Pelapor Khusus PBB untuk Penyiksaan, Alice Jill Edwards, mengutuk tuduhan kekerasan seksual terbaru yang dilakukan oleh beberapa tentara Israel terhadap seorang pria Palestina yang berada dalam tahanan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa kata pelapor PBB tentang penyiksaan tahanan Palestina?

Pernyataan keras ini muncul menyusul komunikasi resminya dengan Israel pada Mei lalu mengenai berbagai tuduhan penyiksaan dan perlakuan atau hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia terhadap warga Palestina yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.

"Tidak ada situasi di mana penyiksaan seksual atau perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat dapat dibenarkan," kata Edwards, seperti yang dimuat dalam situs resmi PBB.

Menurutnya, semua dugaan kejahatan yang dilakukan dalam konteks perang yang mengerikan harus diselidiki secara transparan dan tidak memihak. "Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban oleh pengadilan sipil," katanya.

Ribuan warga Palestina telah ditahan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.

Edwards menyerukan agar proses ini berlangsung tanpa campur tangan.

"Saya merasa terganggu dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh warga Israel baru-baru ini - termasuk kabarnya seorang anggota parlemen - untuk melakukan intervensi dengan kekerasan setelah penangkapan para tentara atas tuduhan pelecehan ini," kata pakar tersebut.

"Proses hukum atas semua tuduhan harus berjalan tanpa hambatan. Tidak ada yang kebal hukum. Tidak ada yang kebal dari tuntutan atas penyiksaan."

Dia menegaskan kembali seruannya untuk pembebasan segera semua sandera Israel yang tersisa yang ditahan secara tidak sah oleh Hamas dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya, serta pembebasan semua warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang. Ia menyambut baik pengawasan yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi terhadap kamp militer Sde Teiman, yang telah menjadi tempat terjadinya banyak tuduhan serius.

Alice Jill Edwards adalah Pelapor Khusus PBB untuk Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat.

Apa kata Israel?

Pada Selasa, militer Israel mengatakan bahwa jaksa penuntut telah meminta agar para tentara yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan Palestina ditempatkan dalam tahanan rumah dan masa penahanan mereka diperpanjang hingga Kamis mendatang.

Laporan media Israel mengatakan bahwa para tentara tersebut dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anggota unit elit Hamas di fasilitas penahanan Sde Teiman di gurun Negev, Israel selatan.

"Israel tetap teguh dalam komitmennya terhadap supremasi hukum dan perlakuan manusiawi terhadap semua tahanan dengan semua tuduhan kekerasan dalam bentuk apa pun diselidiki secara metodis oleh pihak berwenang Israel," kata kementerian tersebut.

Bagaimana skandal di Sde Teiman terjadi?

Sebuah skandal di kamp konsentrasi Sde Teiman telah memicu pertikaian di antara unit-unit pasukan pendudukan Israel dan para pemukim ekstrem kanan, setelah adanya laporan tentang "pelecehan serius" terhadap para tahanan Palestina.

Menurut laporan media Israel, pasukan Israel yang dikerahkan di kamp untuk menjaga para tahanan Palestina telah menyiksa mereka untuk hiburan mereka sendiri.

Laporan-laporan mengkonfirmasi bahwa seorang tahanan Palestina menjadi sasaran pemerkosaan beramai-ramai oleh 9 atau 10 tentara Israel dan mengalami penyiksaan yang parah, yang mengakibatkan kelumpuhan dan saat ini dirawat di rumah sakit.

Menurut laporan Radio Angkatan Darat Israel, penyiksaan tersebut terjadi sekitar pekan pertama Juli di fasilitas penahanan Sde Teiman. Korban ditemukan di pangkalan militer dalam kondisi kritis dan kemudian dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan dan operasi.

Polisi Militer Israel menggerebek kamp konsentrasi, yang juga menjadi pangkalan militer bagi pasukan pendudukan di gurun al-Naqab yang diduduki, dan menangkap sembilan tentara yang bertugas di tempat itu untuk diinterogasi.

Akibat penggerebekan tersebut, terjadi perkelahian antara anggota Polisi Militer dan tentara Israel yang berjaga di lokasi tersebut.

Menurut media Israel, seperti dikutip Al Mayadeen, penyelidikan kasus pemerkosaan tersebut dibuka atas perintah dari Penasihat Militer, Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi.

Tentara Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah menghentikan putaran "diskusi keamanan kritis mengenai eskalasi di Utara," dan menggambarkan serangan terhadap pangkalan militer di Beit Lid sebagai "insiden serius yang merupakan tindak kriminal dan ancaman bagi keamanan Israel, dan upaya perang."

PBB mengatakan telah menerima banyak laporan tentang dugaan penyiksaan terhadap warga Palestina yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu Israel dalam serangan mendadak yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus