Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Diplomat

Diplomat as, di soviet, shorer diusir pemerintah soviet, dituduh mata-mata. (ln)

30 April 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNI SOVIET sedang naas. Kedok dinas rahasia mereka tersingkap di mana-mana. Pekan silam, tiga pejabat perwakilan Soviet di Amerika Serikat, yang dicurigai terlibat kegiatan mata-mata, diusir Presiden Ronald Reagan. Sebelum ini yang juga menghalau warganegara Soviet adalah Inggris (dua orang), Spanyol, Jerman Barat, Swiss, Belanda (masing-masing seorang), dan Prancis (47 orang). Sementara itu Italia juga melempar isyarat. Dalam waktu singkat negeri ini mungkin mengusir sekitar 100 mata-mata tidak hanya yang bekerja untuk Soviet, juga negeri-negeri Dunia Ketiga dan Blok Timur lainnya. Koran Italia La Republica dan 11 Giornale melaporkan Ahad lalu seorang diplomat Soviet, yang merangkap perwira senior dinas rahasia KGB, di Roma meninggalkan posnya secara mendadak. Laporan itu menyebut nama Boris Solomatin, orang nomor tiga Kedubes Soviet di Italia. Ia bertugas di negeri itu sejak 1967. Dalam empat bulan pertama tahun ini lebih dari 60 pejabat perwakilan Soviet diusir dari negeri tempat mereka bekerja. Sebuah catatan prestasi yang kuran sedap. Sementara itu seorang pejabat Gedung Putih berkata: "mungkin dalam beberapa bulan mendatang akan lebih banyak lagi pejabat Soviet yang harus dihalau dari negerinegeri Barat." Di ibukota negara bagian Sabah, Malaysia Timur, 3.000 demonstran membakar patung Kepala Negara Soviet Yuri Andropov. Mereka berang mendengar pernyataan Kremlin bahwa Vietnam akan mempersenjatai kaum pemberontak di berbagai negara ASEAN bila negeri-negeri itu tidak menghentikan dukungannya kepada gerakan perlawanan anti-Hanoi di Kampuchea. Laporan utama majalah Asiaeek, pekan lalu, membongkar kegiatan Vyacheslav Andreyevich dan Yuriy Guzenko, keduanya diplomat Soviet di Malaysia, sebagai agen dinas rahasia. Juga sejumlah aktivitas diplomat Soviet di Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, dan India. Tapi belum ada yang diusir. Kepala FBI William Webster menyatakan, sepertiga diplomat Soviet di AS memang dilatih untuk pekerjaan mata-mata. Tujuan utama mereka adalah mencuri kehebatan musuh di bidang teknologi. Selain itu tentu saja di bidang militer. Soviet tidak tinggal diam atas pengusiran warganegaranya dari berbagai negeri itu. Ahad lalu Pravda mengumumkan pengusiran Shorer, diplomat pada Konsulat AS di Leningrad, dengan tuduhan mata-mata. Tapi menurut Kedubes AS di Moskow, nama Shorer tidak terdapat dalam daftar diplomat mereka yang bertugas di Soviet. Demikian pula nama Douglas Terence yang juga disebut dalam laporan Pravda itu. Keadaan bertambah ramai setelah Brazil membongkar empat pesawat Libya yang ketahuan mengangkut senjata bikinan Soviet untuk Pemerintahan Sandinista di Nikaragua. Belum ada diplomat Soviet maupun Libya yang diusir dari sini. Tapi pemimpin Libya, Muammar Qaddafi, terpaksa buru-buru minta maaf kepada Pemerintah Brazil karena tidak berterus terang perihal muatan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus