Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dianggap memberikan pernyataan rasis pada pekan lalu yang menuai kemarahan sejumlah negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sambutannya di Akademi Diplomatik Eropa di Bruges, Belgia, Borrell menyebut Eropa sebagai "taman" dan belahan dunia lain sebagai "hutan". Dia menyebut hutan bisa menyerang taman kapan saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Para tukang kebun harus merawat taman, tetapi mereka tidak akan melindungi taman dengan membangun tembok. Taman kecil yang bagus dikelilingi oleh tembok tinggi untuk mencegah masuknya hutan tidak akan menjadi solusi. Karena hutan memiliki kapasitas pertumbuhan yang kuat, dan tembok itu tidak akan pernah cukup tinggi," kata Borrell, seorang politisi Spanyol, dikutip dari Reuters, Selasa, 18 Oktober 2022.
"Para tukang kebun harus pergi ke hutan. Orang Eropa harus lebih terlibat dengan seluruh dunia. Jika tidak, seluruh dunia akan menyerang kita," ujarnya menambahkan.
Akibat pernyataan ini, Uni Emirat Arab pada Senin, 17 Oktober 2022, memanggil penjabat kepala misi di delegasi Uni Eropa ke negaranya. Pihak Uni Emirat Arab meminta penjelasan tentang dugaan komentar rasis yang dibuat Borrell itu.
Kementerian Luar Negeri UEA, seperti dikutip kantor berita negara UEA (WAM), mengatakan pernyataan Borrell tidak pantas dan diskriminatif. Pernyataan itu juga dinilai berkontribusi pada memburuknya iklim intoleransi dan diskriminasi di seluruh dunia.
Pejabat Ethiopia dan Eritrea, yang pemerintahnya bersekutu dalam perang brutal melawan pemberontakan di wilayah Tigray, juga memprotes pernyataan Borrel.
"Apakah Afrika masih merupakan hutan yang hanya dimaksudkan untuk melengkapi taman orang lain seperti dulu?" sindir Redwan Hussein, penasihat senior perdana menteri Ethiopia, dalam sebuah tweet.
Sementara, para pejabat Rusia melihat celah untuk menyerang arogansi dan imperialisme Barat yang dianggap sebagai tema favorit Kremlin.
"'Taman' itu dibangun oleh Eropa karena sikap biadab terhadap penjarahan 'hutan'," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Saat konferensi pers di Luksemburg pada Senin, 17 Oktober 2022, Borrell membantah bahwa pesannya adalah rasis atau kolonialis. Komentar itu dimaksudkan untuk menolak gagasan 'benteng Eropa' dan untuk mendorong siswa untuk terlibat dengan dunia.
REUTERS | THE NATIONAL NEWS