Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina meminta Amerika Serikat berhenti menganggapnya sebagai musuh sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo. Sebelumnya Raimondo menyebut bahwa Cina adalah ancaman terbesar bagi AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"AS harus berhenti melihat Cina sebagai musuh, memperbaiki langkah yang salah dalam melakukan konfrontasi negara-negara besar dengan dalih persaingan, dan menghindari untuk mengatakan satu hal namun melakukan hal lain," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam rilis yang dikeluarkan kementerian itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"AS perlu memiliki pemahaman yang benar tentang China, bekerja sama dengan China, untuk bersungguh-sungguh mewujudkan pemahaman penting bersama yang dicapai antara kedua Presiden dalam pertemuan mereka di San Francisco,” katanya.
"Cina tidak pernah bertaruh melawan AS, dan tidak memiliki keinginan untuk menantang dan menggulingkan AS." sebut Wenbin. Cina meminta Amerika Serikat untuk berhenti menganggap negaranya sebagai musuh sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo yang menyebut Beijing sebagai "ancaman terbesar".
"AS harus berhenti melihat Cina sebagai musuh, memperbaiki langkah yang salah dalam melakukan konfrontasi negara-negara besar dengan dalih persaingan, dan menghindari untuk mengatakan satu hal namun melakukan hal lain," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam rilis yang dikeluarkan kementerian itu.
"AS perlu memiliki pemahaman yang benar tentang China, bekerja sama dengan China, untuk bersungguh-sungguh mewujudkan pemahaman penting bersama yang dicapai antara kedua Presiden dalam pertemuan mereka di San Francisco,” tambahnya.
"Cina tidak pernah bertaruh melawan AS, dan tidak memiliki keinginan untuk menantang dan menggulingkan AS." ujar Wenbin.
Pejabat Cina itu mengingat bahwa Presiden Biden pernah berkata bahwa AS tidak berupaya menghentikan perkembangan ekonomi atau kemajuan ilmiah maupun teknologi negara itu.
"Namun, apa yang dinyatakan pejabat AS tersebut bertentangan dengan ucapan Biden. Hal ini akan menyulitkan mereka mendapatkan kepercayaan Cina dan dunia, dan menunjukkan mentalitas Perang Dingin serta pola pikir hegemonik yang tertanam dalam pada beberapa orang di AS," kata Wang.
Pernyataan Wang muncul setelah Raimondo menyebut Cina sebagai "ancaman terbesar yang pernah kami hadapi." Raimondo menekankan bahwa Cina bukan teman bagi AS.
Raimondo juga mendesak para pemimpin usaha AS untuk mengutamakan keamanan nasional daripada pendapatan jangka pendek.
Pejabat Cina itu mengingat bahwa Presiden Biden pernah berkata bahwa AS tidak berupaya menghentikan perkembangan ekonomi atau kemajuan ilmiah maupun teknologi negara itu.
"Namun, apa yang dinyatakan pejabat AS tersebut bertentangan dengan ucapan Biden. Hal ini akan menyulitkan mereka mendapatkan kepercayaan Cina dan dunia, dan menunjukkan mentalitas Perang Dingin serta pola pikir hegemonik yang tertanam dalam pada beberapa orang di AS," ujar Wang.
ANTARA
Pilihan editor: Istri-istri Rusia Minta Suami Mereka Dikembalikan dari Garis Depan Pertempuran