Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov pada Selasa, 15 Oktober 2024, menilai alasan dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur (EAS) belum dapat diadopsi karena ada upaya memasukkan geopolitik ke dokumen tersebut. Usulan awal ASEAN difokuskan tepat pada masalah praktis, kerja sama praktis, tetapi upaya untuk memasukkan geopolitik tetap ada, dan itu yang menyebabkan adopsi dokumen menjadi mustahil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zagaynov melanjutkan saat ini, mitra eksternal ASEAN sedang menghadapi pertanyaan apakah mereka mampu mengesampingkan perbedaan dan konfrontasi geopolitik demi kepentingan kerja sama praktis dengan negara-negara Asia Tenggara dan di kawasan. Dia berpendapat mitra eksternal ASEAN mampu dan perlu mengesampingkan perbedaan dan konfrontasi geopolitik demi kepentingan kerja sama praktis. Dia pun prihatin dengan upaya mempolitisasi forum KTT Asia Timur tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zagaynov menegaskan Rusia siap melanjutkan diskusi mengenai dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur tersebut, sembari menambahkan ketua ASEAN yang akan memutuskan bagaimana melanjutkan diskusi dokumen itu.
Sebelumnya pada Jumat, 11 Oktober 2024, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Selandia baru berupaya "mempolitisasi" dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur ke-19 yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat diadopsi. Lavrov menyebut tindakan Amerika Serikat yang destruktif di kawasan ASEAN sangat jelas dan negara-negara Barat ingin mengeksploitasi hubungan mereka dengan ASEAN demi melawan kepentingan Rusia dan Cina.
Sedangkan Amerika Serikat pada Sabtu, 12 Oktober 2024, mengatakan Rusia dan Cina memblokir pernyataan akhir KTT Asia Timur yang disusun negara-negara Asia Tenggara, meskipun Amerika Serikat, Jepang, Australia, Korea Selatan dan India mendukung pernyataan akhir tersebut. Amerika Serikat menuduh Rusia dan Cina tidak dapat dan tidak akan melanjutkan pernyataan akhir tersebut.
KTT Asia Timur (East Asia Summit/EAS) yang diselenggarakan setiap tahun itu melibatkan 16 negara peserta yaitu negara-negara anggota ASEAN, Australia, Cina, India, Jepang, Selandia Baru dan Korea Selatan. Amerika Serikat dan Rusia bergabung pada KTT Asia Timur ke-6 di Bali, Indonesia pada 19 November 2011.