Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Donald Trump Tak Bantah Gunakan Kekuatan Militer untuk Kuasai Greenland dan Terusan Panama

Dua pekan menjelang dilantik, Donald Trump menyatakan ingin mencaplok Greenland dan Terusan Panama.

8 Januari 2025 | 11.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Donald Trump. REUTERS/Brian Snyder

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump memberi sinyal akan menggunakan kekuatan militer atau ekonomi untuk menguasai Terusan Panama dan Greenland. Dilansir dari Reuters, ini adalah bagian dari agenda ekspansionis yang lebih luas yang telah diungkapkannya sejak memenangkan pemilu 5 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari 2025, juga melontarkan gagasan untuk mengubah Kanada menjadi negara bagian AS. Ia mengatakan akan menuntut pengeluaran pertahanan yang jauh lebih tinggi dari sekutu NATO dan berjanji untuk mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua pekan menjelang dilantik, Trump mulai membocorkan kebijakan luar negeri yang agresif. Saat konferensi pers di resornya di Florida, ia ditanya oleh wartawan apakah tidak akan menggunakan paksaan militer atau ekonomi saat mencoba menguasai Terusan Panama dan Greenland. Trump menjawab, "Tidak, saya tidak dapat meyakinkan Anda tentang keduanya. Namun, saya dapat mengatakan ini, kita membutuhkannya untuk keamanan ekonomi."

Trump mengkritik pembelanjaan Amerika untuk barang-barang Kanada dan dukungan militer untuk Kanada. Ia mengatakan Amerika Serikat tidak memperoleh keuntungan apa pun dari tindakan tersebut. Ia menyebut perbatasan antara kedua negara sebagai garis yang dibuat-buat.

Ia mengisyaratkan akan mengenakan tarif pada Denmark jika negara itu menolak tawarannya untuk membeli Greenland. Menurut Trump, Greenland adalah penting bagi keamanan nasional AS. Sesaat sebelum komentar Trump, putranya Don Jr. tiba di Greenland untuk kunjungan pribadi.

Denmark mengatakan Greenland yang merupakan bagian dari kerajaannya, memiliki pemerintahan sendiri. Denmark juga tidak ingin menjual Greenland.

"Saya tidak menganggapnya sebagai cara yang baik untuk saling berperang dengan kekuatan finansial ketika kita adalah sekutu dan mitra dekat," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada Selasa malam saat menanggapi komentar Trump.

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, juga menanggapi pernyataan Trump di X. "Komentar Presiden terpilih Trump menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang membuat Kanada menjadi negara yang kuat. Perekonomian kami kuat. Rakyat kami kuat. Kami tidak akan pernah menyerah dalam menghadapi ancaman."

Diplomat tertinggi Panama juga menepis ancaman Trump untuk merebut kembali jalur perairan global utama, yang dibangun dan dimiliki AS sebelum menyerahkan kendali ke negara Amerika Tengah itu pada 1999. "Satu-satunya pihak yang mengendalikan terusan ini adalah warga Panama dan akan terus seperti itu," kata Menteri Luar Negeri Javier Martinez-Acha kepada wartawan pada hari Selasa.

Duta Besar Daniel Fried, seorang diplomat AS yang sudah pensiun mengatakan jika Trump merebut Greenland, maka itu akan menghancurkan NATO. "Karena itu akan membuat kita tidak berbeda dengan (Presiden Rusia) Vladimir Putin," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus