Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dua Korea Relokasi Artileri Perbatasan

Korea Utara tidak lagi menggelar pawai tahunan anti-Amerika.

26 Juni 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Korea Utara tidak lagi menggelar pawai tahunan anti-Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEOUL - Korea Selatan dan Korea Utara membahas pemindahan artileri jarak jauh Korea Utara dari perbatasan. Penempatan sekitar 1.000 artileri Korea Utara di sepanjang perbatasan merupakan ancaman signifikan bagi Seoul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdana Menteri Korea Selatan, Lee Nak-yon, mengatakan pembahasan relokasi artileri merupakan upaya untuk meredam ketegangan politik dua negara. "Sedang dibahas, termasuk langkah-langkah yang akan dilakukan dan telah diambil dalam beberapa bulan terakhir," ujar Lee Nak-yon dalam pidato peringatan ke-68 pecahnya Perang Korea 1950–1953, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Seoul menuntut agar Pyongyang merelokasi artileri yang dikerahkannya selama pembicaraan militer antar-Korea pada 14 Juni lalu. Meski begitu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan belum berkomentar atas pernyataan Nak-yon.

Laporan pertahanan Korea Selatan pada 2016 mengungkapkan artileri jarak jauh Korea Utara menjadi ancaman terbesar bagi Korea Selatan. Laporan itu termasuk program nuklir dan misil Pyongyang. Seoul, kota yang dihuni 10 juta orang, hanya berjarak sekitar 40–50 kilometer dari perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.

Media Korea Selatan melaporkan, selama pembicaraan militer dua Korea pada 14 Juni lalu, Korea Utara meminta Korea Selatan dan Amerika Serikat menarik sendiri artileri mereka dari perbatasan. Penarikan itu merupakan tindakan timbal balik. Sekitar 28.500 tentara Amerika ditempatkan di Korea Selatan. Para perwira militer dua Korea juga bertemu guna membahas cara memulihkan saluran komunikasi militer mereka.

Amerika dan Korea Selatan pekan lalu menunda latihan militer tahunan-Ulchi Freedom Guardian-di Semenanjung Korea. Penundaan itu menjadi salah satu bagian upaya untuk meningkatkan peluang keberhasilan diplomasi nuklir dengan Korea Utara. Selain itu, hal itu menjadi bagian kesepakatan pertemuan Presiden Amerika Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni lalu untuk menciptakan denuklirisasi menyeluruh.

Seperti dilansir Reuters, Amerika akan mengajukan jadwal komitmen ke Korea Utara setelah pertemuan Trump dan Jong-un. "Kami akan tahu apakah mereka mempunyai iktikad baik atau tidak," ujar pejabat senior pertahanan Amerika kepada sejumlah wartawan. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo memastikan akan kembali berkunjung ke Korea Utara untuk mencoba menyempurnakan komitmen pertemuan Trump dan Jong-un.

Adapun Korea Utara, seperti dilansir South China Morning Post, mengumumkan mereka tidak akan mengadakan pawai tahunan anti-Amerika, sebagai bagian peringatan dimulainya perang Korea. Acara yang digelar tiap tahun di Alun-alun Kim Il-sung, Pyongyang, itu biasanya dihadiri 100 ribu orang, bahkan pemerintah Korea Utara mengeluarkan prangko khusus anti-Amerika. REUTERS | ASSOCIATED PRESS | CHANNEL NEWS ASIA | SUKMA LOPPIES

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus