Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi mengatakan negaranya akan memberikan balasan terhadap pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Teheran. Menurut dia, tindakan membunuh seorang tamu kenegaraan di tanah Iran merupakan penghinaan dan pelanggaran terhadap kehormatan Republik Islam Iran.
Ia menyampaikan belasungkawa atas kepergian Haniyeh ketika menghadiri salat gaib untuk petinggi Hamas itu di Masjid Istiqlal pada Jumat, 2 Agustus 2024. Salat gaib tersebut juga dihadiri Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dan dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Hamas mengumumkan bahwa Haniyeh tewas dibunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran, tempat ia menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian pada Rabu, 31 Juli 2024. Iran dan Hamas keduanya telah menyalahkan Israel, namun Israel sejauh ini belum menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Haniyeh merupakan “seorang pejuang yang telah mempersembahkan segalanya, usianya, keluarganya” untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel, kata Boroujerdi.
Berbicara di hadapan ribuan jemaah Masjid Istiqlal, Boroujerdi menyampaikan harapannya agar kematian Haniyeh tidak sia-sia.
“Terutama peristiwa tersebut terjadi di wilayah Republik Islam Iran. Ismail Haniyeh menjadi tamu Republik Islam Iran, dan menyakiti tamu – bahkan membuatnya syahid – merupakan sebuah penghinaan, merupakan sebuah pelanggaran terhadap kehormatan Republik Islam Iran,” tuturnya.
Duta besar itu melanjutkan, “Kita tidak akan tinggal diam. Kita akan memberikan balasan yang setimpal dan bahkan lebih keras dari itu.”
Ia kemudian menyinggung soal operasi militer Israel di Jalur Gaza yang masih berlangsung hingga sekarang. Serangan itu telah menewaskan sedikitnya 39.480 warga Palestina dan melukai 91.128 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur wilayah kantong yang terkepung itu.
Israel melancarkan kampanye militernya setelah Hamas menyerbu Israel selatan dan menyandera lebih dari 250 orang warga setempat. Pihak Israel mengatakan serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.
“Saat ini kita mengetahui bahwa Israel tidak memiliki nama baik lagi di seluruh dunia, dan seluruh dunia telah mengecamnya,” kata Boroujerdi.
Ketika ditanya oleh wartawan balasan seperti apa yang akan dilakukan oleh Iran, ia menjawab hal tersebut akan ditentukan oleh para pemimpin negara. “Mereka (Israel) akan segera dihukum, insyaallah. Namun saya tidak memiliki spesifikasi apa pun tentang bagaimana kami akan melakukannya,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini