Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BELANDA
Kejutan dari Geert Wilders
SEPAK terjang politikus populis sayap kanan Belanda, Geert Wilders, makin berkibar. Partai besutan Wilders, Partai Kebebasan (PVV), sukses bertengger di peringkat kedua dalam pemilihan legislatif negeri itu, Rabu pekan lalu. Meski gagal mengalahkan partai penguasa, Partai Liberal (VVD), kiprah Wilders kali ini terbilang mengejutkan.
"Wilders mampu mendongkrak perolehan kursi di parlemen dan mendikte arah kampanye pemilihan umum kali ini," kata Rem Korteweg, peneliti senior dari lembaga riset Centre for European Reform, seperti diberitakan Express. Partai besutan Wilders mampu meraup 20 kursi, bertambah 5 kursi dari perolehan pada pemilu 2012.
VVD, yang dipimpin Perdana Menteri Mark Rutte, menang dengan susah payah. Partai konservatif Belanda itu mendapatkan 33 kursi, anjlok 8 kursi dari 5 tahun lalu. Rekan koalisi VVD, Partai Buruh, malah terpuruk. Partai sayap kiri itu hanya menyabet 9 kursi. Padahal Partai Buruh panen 38 kursi pada pemilu 2012.
"Tampaknya VVD menjadi partai terbesar di Belanda untuk ketiga kalinya," ujar Rutte kepada pendukungnya dalam sebuah pesta perayaan setelah pemilu di Den Haag. "Belanda, setelah Brexit dan pemilu Amerika Serikat, menyatakan ’stop’ terhadap populisme yang keliru."
Dukungan terhadap Geert Wilders sempat menguat di tengah merebaknya populisme di Eropa, terutama selepas Brexit di Inggris dan kemenangan Donald Trump di Amerika. Wilders, 53 tahun, yang tenar lewat jargon anti-imigran, anti-muslim, dan anti-Uni Eropa, sukses mencuri dukungan dari kalangan sayap kiri dan sebagian kubu konservatif.
Untuk membentuk pemerintahan, VVD harus mengumpulkan 76 dari total 150 kursi parlemen. Rutte, yang sejak awal menolak menggandeng Wilders dan PVV, ada kemungkinan melirik Partai Kristen Demokrat (CDA) dan Partai Liberal Demokrat (D66). Dua partai itu menduduki peringkat ketiga dengan masing-masing 19 kursi di parlemen.
Korteweg memperkirakan Rutte bakal mendapat tambahan dukungan dari Partai Buruh dan partai kecil, misalnya Partai Uni Kristen. "Proses koalisi segera dimulai. Ini akan lebih mudah dari yang diharapkan," katanya.
MALAYSIA
Interpol Buru Warga Korea Utara
PENYELIDIKAN kasus pembunuhan Kim Jong-nam terus berlanjut. Interpol telah mengeluarkan red notice untuk penangkapan empat warga Korea Utara. Polisi Malaysia memburu mereka karena diduga terlibat dalam perkara tewasnya Jong-nam.
"Kami berharap dapat menangkap mereka lewat Interpol," kata Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar seperti dikutip Reuters, Jumat pekan lalu. Kepolisian Malaysia meminta bantuan Interpol untuk menangkap para tersangka sejak bulan lalu.
Kim Jong-nam, 46 tahun, meninggal akibat dibunuh dengan racun saraf VX di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, 13 Februari lalu. Saat itu, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tersebut akan bertolak ke kediamannya di Makau, Cina.
Polisi Malaysia telah menangkap dan menyeret Doan Thi-huong dan Siti Aisyah ke pengadilan. Namun polisi masih memburu tujuh pria Korea Utara yang dituding terlibat dalam pembunuhan Jong-nam. Empat dari mereka, yaitu Ri Ji-hyon, Hong Song-hac, O Joong-gil, dan Ri Jae-nam, diyakini telah kabur dari Kuala Lumpur ke Pyongyang.
Korea Utara tidak hanya ragu terhadap penyelidikan polisi Malaysia. Pyongyang bahkan menyalahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan. "Insiden di Malaysia adalah skema politik mereka untuk mencoreng reputasi dan menggulingkan rezim Korea Utara," ujar diplomat Korea Utara, Pak Myong-ho, berbicara di kantor kedutaan negara itu di Beijing.
SURIAH
Damaskus Kembali Diguncang Bom
BOM bunuh diri kali ini mengguncang Kota Damaskus, menghancurkan gedung pengadilan dan sebuah restoran sekaligus menewaskan lebih dari dua lusin orang dan melukai banyak lagi. Rabu pekan lalu, sedikitnya 25 orang tewas ketika gedung pengadilan di pusat kota tua itu meledak pada jam-jam sibuk. Polisi gagal menghentikan seseorang yang menerobos masuk dan dicurigai membawa bom di tubuhnya.
Menteri Kehakiman Najm al-Ahmad mengatakan si penyeberang mengenakan seragam militer. Memperhitungkan waktu yang dipilihnya, seorang pengacara menyimpulkan bom sengaja diledakkan pada saat-saat sibuk agar dapat menimbulkan korban sebanyak-banyaknya.
Beberapa kilometer dari tempat itu, di daerah sekitar Al-Rabwa, Damaskus, menurut Syrian Arab News Agency, seorang penyerang lain yang memakai rompi bom masuk ke restoran, lalu meledakkan dirinya. Belum ada keterangan detail mengenai korban kejadian tersebut. Inilah dua serangan bunuh diri berturut-turut-di antara sejumlah serangan- selama akhir pekan.
Sebelumnya, kelompok Islam radikal meledakkan sebuah bus berisi orang-orang yang berziarah ke Irak dan menewaskan 70 orang. Konflik yang meroyan Suriah sejak Maret 2011 memasuki tahun ketujuh tanpa terlihat tanda-tanda bakal berakhir. "Satu generasi anak-anak di Suriah tak melihat kehidupan selain konflik brutal ini," kata Stephen O’Brien di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berurusan dengan masalah kemanusiaan dan keadaan darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo