Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spider-man, film laris-manis yang tengah diputar di bioskop seantero Amerika, agaknya kian melengketkan dua John yang kini tengah melaju ke Gedung Putih: John Kerry dan John Edwards. Di sela-sela kampanyenya pekan lalu, Kerry mampir ke rumah Edwards di Washington. Di sana, calon Presiden Amerika dari kubu Demokrat itu mengajak Jack serta Marie Claireanak-anak Edwards yang berusia 4 dan 6 tahunbercanda dengan gaya manusia laba-laba yang diperankan Tobey Maguire dalam Spider-Man. Kedua bocah itu terkikik-kikik melihat kejahilan "Paman Kerry" yang mengejar mereka kian-kemari.
Hati "Paman Kerry" memang tengah berbunga-bunga. Pinangannya kepada John Edwards agar mau menjadi wakilnya dalam pemilihan presiden mendatang telah diterima oleh sang senator. Padahal, dalam putaran pertama pemilihan calon presiden dari Partai Demokrat empat bulan silam, keduanya sempat saling gasak. Kini? Cuma tersedia puji dan sanjung. "Dia orang yang energetik, percaya diri, dan kuat," Kerry menyanjung. Edwards buru-buru membalas: "Dia sosok pemberani dan tegas."
Di mata Kerry, Edwards punya beberapa kekuatan untuk memikat hati anak- negeri Amerika: kemahiran berorasi, sikapnya yang populis, orientasi yang kuat pada keluarga, juga ganteng serta atletis. Edwards pernah dipilih majalah People sebagai politisi terseksi tahun 2000. Figurnya yang muda, segar, dan mencitrakan "sosok kelas menengah yang berpihak ke orang kecil" diharapkan bisa mengempaskan si tua Bush dan Cheney.
Edwards, 51 tahun, memang fenomenal, setidaknya bagi penduduk North Ca-rolina. Sebagai pengacara, ia menorehkan sejarah ketika membela Valerie Lakey, gadis cilik lima tahun yang luka parah akibat tersedot saluran air di sebuah kolam renang pada 24 Juni 1993. Sebelum keputusan dibacakan juri, Edwards menyampaikan argumentasi penutup yang menyihir seisi ruangan selama dua jam tanpa melirik sepotong pun. Dan juri memutuskan sang pemilik harus membayar US$ 25 juta (sekitar Rp 2,3 triliun) kepada Valeriejumlah terbesar untuk kecelakaan personal. Sejak itu, ia dikenal sebagai pengacara "wong cilik". Selama 20 tahun berkarier, Edwards sudah memenangi 63 kasus dengan total ganti rugi senilai US$ 152 juta.
Kariernya sebagai politisi dimulai tahun 1998, ketika ia mengalahkan senator Republiken yang sedang berkuasa, Lauch Faircloth. Edwards menjadi anggota beberapa komisi, termasuk Komisi Hukum dan Intelijen, yang prestisius. Dalam karier politik sesingkat itu, na-manya toh masuk dalam bursa calon presiden tahun 2000 bersama Al Gore, John Kerry, dan Joe Lieberman, meski akhirnya Al Gore yang melaju sebelum dikalahkan Bush.
Pada awal 2004, Edwards turut memperebutkan tiket calon presiden dari Partai Demokrat. Kerry sempat menjadi lawan tarungnya dalam putaran kampanye awal tersebut. Di saat itu, Edward berupaya merontokkan image Bush dengan mengkampanyekan "dua Amerika": pertama yang terdiri dari kaum pekerja yang membayar pajak, kedua yang terdiri atas kaum mapan yang menikmati pajak tapi bertindak seperti pahlawan. Maret 2004, dia mundur dari bursa calon presidenlalu kini kembali maju bersama John Kerry menuju Ge-dung Putih.
Pihak Presiden Bush mengaku tak gentar dengan kehadiran John Edwards. Bush menandaskan, pencalonan Ed-wards tak akan mengempiskan kantong suaranya di daerah Selatan. Edwards juga ditepis kalangan bisnis yang merasa dirugikan semasa politisi ini aktif sebagai pengacara. "Ia pendukung agenda radikal anti-bisnis," itulah pernyataan American Tort Reform Association (ATRA). Sementara itu, bagi Presiden Asosiasi Manufaktur Nasional, Jerry Jasinowski, "Edwards sebagai pengacara telah membangkrutkan banyak perusahaan dan menyebabkan ribuan warga Amerika kehilangan pekerjaan."
Apa pun komentar orang, Kerry sudah bulat hati dengan pilihannya. Alhasil, untuk bisa terus bertakhta, Bush dan Cheney harus mampu mematahkan daya pikat duo John yang mulai "naik pentas" pada pekan silam.
Akmal Nasery Basral (AP, BBC, The Washington Post)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo