Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sumber mengungkap beberapa pemimpin di negara Eropa berencana kunjungan kerja ke Vietnam dalam beberapa bulan ke depan untuk memperkuat hubungan. Langkah ini dilakukan di tengah ketegangan antara Washington dengan Vietnam yang bisa berdampak pada ekspor Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mendorong keras pengaruh Amerika Serikat di Vietnam, dengan pertimbangan negara itu adalah mitra strategis Washington dalam menghadapi Cina. Namun di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Washington memberlakukan bea masuk ke Hanoi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di tengah naiknya ketidakpastian, negara-negara Eropa meningkatkan kontak dengan Vietnam. Dikabarkan sejumlah sumber Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Prancis Immanuel Macron akan kunjungan kerja ke Vietnam bulan depan. Namun rencana lawatan ini masih sebatas rencana dan belum difinalisasi.
“Gelombang tarif dan kontrol ekspor yang meningkat, mendorong kami ingin menciptakan sejumlah kesempatan baru pada bidang perdagangan dan investasi yang mitra-mitra terpercaya,” kata von der Leyen, seperti dikutip Reuters.
Trump sejak memangku jabatan presiden yang kedua kalinya, menerapkan berbagai tarif dan pungutan barang-barang impor. Trump menerapkan mulai dari tarif universal untuk barang-barang impor luar negeri. Begitu juga tarif yang ditujukan untuk sektor wilayah atau negara tertentu dalam upaya untuk membuat negara lain memenuhi tuntutan kebijakannya.
Trump menganggap Uni Eropa dan negara-negara lain memiliki surplus perdagangan yang bermasalah dengan Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa produk negara-negara tersebut akan dikenakan tarif atau ia akan meminta mereka untuk membeli lebih banyak minyak dan gas dari Amerika. Meskipun, kapasitas ekspor gas Amerika sudah mendekati batasnya.
Uni Eropa pada mengkritik bea masuk yang dikenakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump termasuk pada Kanada, Meksiko dan Cina. Uni Eropa mengatakan tarif tersebut mengganggu perdagangan global dan merugikan semua pihak, serta bertekad untuk melakukan tindakan balasan jika dijadikan sasaran tarif.