Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab tabrakan udara antara helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat atau AS dengan pesawat Bombardier CRJ700 milik American Airlines terungkap. Insiden fatal yang terjadi pada Rabu malam, 29 Januari 2025 di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC itu terjadi lantaran Black Hawk terbang terlalu tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara melalui sebuah unggahan di Truth Social pada Jumat, 31 Desember 2025, Presiden AS Donald Trump secara tersirat menyalahkan Black Hawk dalam musibah ini. Trump mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, helikopter militer tersebut melampaui batas aman ketinggian terbang 200 kaki atau 61 meter di dekat bandara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi, jauh di atas batas 200 kaki. Itu tidak terlalu rumit untuk dipahami, bukan?” kata Trump, dikutip dari Reuters.
Tempo merangkum fakta-fakta tabrakan di udara antarahelikopter Black Hawk dengan pesawat American Airlines.
1. Kronologi kejadian
Berdasarkan penuturan pejabat setempat, kecelakaan udara itu terjadi ketika helikopter Black Hawk mencoba mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan. Namun kendaraan udara serbaguna itu ditabrak oleh pesawat milik American Airlines jenis Bombardier CRJ700, yang terbang dari Bandara Wichita, Kansas, dan juga menuju Bandara Nasional Ronald Reagan.
“Pesawat jet domestik PSA Airlines jenis Bombardier CRJ700 tabrakan di udara dengan helikopter jenis Sikorsky H-60 yang mendekat ke landasan pacu 33 di Bandara Nasional Washington sekitar pukul 21.00 waktu setempat,” demikian pernyataan dari Badan Aviasi Federal (FAA).
2. Akibat insiden
Akibat insiden ini, puing-puing pesawat dan helikopter tersebut dilaporkan terjatuh di Sungai Potomac, Washington DC. Kecelakaan tersebut menewaskan 67 orang, di mana 64 di antaranya adalah penumpang dan awak pesawat. Tiga lainnya tentara di dalam helikopter.
3. Kecelakaan sipil di AS pertama sejak 16 tahun terakhir
Tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk itu menjadi kecelakaan pesawat sipil pertama di AS dalam 16 tahun terakhir. Kecelakaan udara komersial besar terakhir di AS terjadi pada Februari 2009 ketika sebuah penerbangan Continental Airlines dari Newark, New Jersey, yang dioperasikan Colgan Air menabrak sebuah rumah saat mendekati bandara di Buffalo, New York
Semua orang yang berada di dalam pesawat baling-baling Bombardier DHC-8 tewas, termasuk 45 penumpang, 2 pilot, dan 2 pramugari. Orang lain di darat juga tewas, sehingga total korban tewas menjadi 50 orang. Investigasi menetapkan bahwa kapten secara tidak sengaja menyebabkan pesawat terhenti saat mendekati bandara di Buffalo.
4. Insiden tabrakan Black Hawk terjadi saat sesi latihan
Menteri Pertahanan Aas Pete Hegseth mengungkap helikopter Black Hawk yang tabrakan dengan pesawat American Airlines sedang latihan tempur melalui sebuah rute yang memang jarang dibahas oleh misi militer AS. Itu adalah latihan untuk menyelamatkan jika ada pejabat tinggi di Pemerintah yang mengalami serangan dalam sebuah acara.
Latihan itu dikenal sebagai kontinuitas pemerintahan dan kontinuitas operasi, yang ditujukan untuk menjaga kemampuan Pemerintah AS dalam pengendalian. Namun Hegseth enggan berkomentar soal kaitan antara awak helikopter Black Hawk dengan komentar Gedung Putih yang menyebut Angkatan Darat sedang latihan rutin tahunan saat tabrakan terjadi untuk penerbangan malam yang sesuai dengan standar kontinuitas pemerintah.
5. Diduga karena masalah ketinggian
Hegseth juga mengakui bahwa mungkin ada masalah ketinggian dengan Black Hawk yang menjadi penyebab kecelakaan udara. Namun, ia mengatakan bahwa hal itu masih belum meyakinkan. Hegseth dan Angkatan Darat mengatakan bahwa tiga awak Black Hawk berpengalaman.
Angkatan Darat mengatakan bahwa pilot instruktur, yang merupakan pilot yang ditunjuk sebagai komandan, memiliki 1.000 jam terbang sementara pilot lainnya memiliki 500 jam. Prajurit ketiga adalah kepala awak, yang biasanya duduk di bagian belakang helikopter.
6. Donald Trump salahkan Black Hawk
Donald Trump mengatakan pada Jumat bahwa helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat yang bertabrakan dengan jet penumpang regional di Washington, D.C. terbang terlalu tinggi pada saat kecelakaan.
Helikopter militer AS memang secara teratur terbang di atas Sungai Potomac di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington yang sibuk, yang dikenal sebagai Rute 4. Demi alasan keselamatan, ketinggian penerbangan helikopter tersebut dibatasi pada 200 kaki (61 meter).
“Helikopter Blackhawk terbang terlalu tinggi, jauh di atas batas 200 kaki. Itu tidak terlalu rumit untuk dipahami, bukan?” kata Trump.
7. Data penerbangan ungkap Black Hawk terbang terlalu tinggi
Data radar awal membuat para penyelidik dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat percaya bahwa helikopter Black Hawk terbang di atas 200 kaki. Seperti dilansir Reuters ini memperkuat tuduhan Presiden Donald Trump sebelumnya bahwa helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi saat bertabrakan dengan pesawat American Airlines.
Informasi tersebut didasarkan pada data yang diambil dari perekam data penerbangan pesawat American Airlines – “kotak hitam” yang melacak pergerakan pesawat, kecepatan dan parameter lainnya. Tabrakan terjadi di ketinggian 325 kaki atau sekitar 99 meter di atas tanah pada saat terjadi tabrakan, ungkap penyelidik pada Sabtu malam.
Sita Planasari dan Suci Sekarwati berkontribusi dalam penulisan artikel ini.