Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Berlin -Paul Joseph Goebbels atau dikenal dengan nama Joseph Goebbels adalah pendukung utama Adolf Hitler dan aktif dalam gerakan propaganda anti-Semit di Jerman.
Ia adalah tokoh sentral dalam propaganda-propaganda yang dilancarkan oleh Partai Nazi. Goebbels bergabung ke dalam Nazi pada 1924 dan kemudian ia didapuk untuk menjadi Menteri Propaganda saat Nazi berkuasa.
Goebbels lahir pada 29 Oktober 1897 di Rheydt, Jerman. Ia lahir dari sebuah keluarga sederhana yang menganut Katolik Roma. Ia adalah anak keempat dari enam bersaudara. Dikenal sebagai propagandis yang andal, Goebbels ternyata memiliki kondisi fisik yang lemah. Ia menderita peradangan di paru-parunya.
Goebbels dikenal sebagai seorang anak yang cerdas dan memiliki kemampuan yang cemerlang. Pada awalnya, kedua orangtuanya ingin supaya Goebbels menjadi pastor, tetapi saat ia sedang menempuh studi di Universitas Bonn, ia memutuskan untuk menjauhkan diri dari gereja.
Pada 1922, Goebbels lulus dari Universitas Heidelberg dan bergelar Doktor Filosofi Jerman. Selanjutnya, ia mencoba berbagai pekerjaan, mulai dari pengajar privat hingga menjadi wartawan bagi koran lokal.
Dalam The Goebbels Diaries disebutkan bahwa dalam setiap tulisan Goebbels, ia menunjukan ketidaksukaannya atas kultur modern dan menunjukan sikap anti-Semit. Goebbels mulai menunjukan ketertarikannya terhadap Nazi pada 1924.
Saat itu, ia memiliki kekaguman terhadap sosok Adolf Hitler. Pada akhirnya, Goebbels resmi bergabung ke dalam Nazi dan pada musim gugur 1924, ia dilantik menjadi pejabat distrik Nazi. Selanjutnya, pada 1926, ia diangkat menjadi Pemimpin Distrik Berlin. Pada 1927, Goebbels mendirikan Der Angriff. Prestasi Goebbels mendirikan Der Angriff membuatnya didapuk oleh hitler untuk menjadi Direktur Nasional untuk Urusan Propaganda Nazi.
Sejak diangkat sebagai Menteri Propaganda, Goebbels mulai melancarkan propagandanya dan banyak menceritakan kisah heroik dari seorang Hitler. Ia banyak menggunakan berbagai media untuk menyebarkan propganda, mulai dari buku, film, hingga gambar. Bahkan, ia menjadi pelopor penggunaan radio sebagai media propaganda.
Propaganda-propaganda yang dilancarkan oleh Goebbels banyak disegani oleh ilmuwan hingga saat ini dan teknik propaganda yang dilakukan oleh Goebbels dikenal dengan nama Big Lie atau kebohongan besar.
Prinsip dari teknik propaganda tersebut adalah menyebarluaskan berita bohong melalui media massa sebanyak mungkin dan sesering mungkin sehingga kebohongan tersebut lama kelamaan akan dikenal sebagai kebenaran. Kepiawaiannya dalam propaganda membuatnya ia menjadi tokoh sentral Nazi selain Hitler dan Bormann.
Saat Perang Dunia II berkecamuk, ia melancarkan Propaganda Perang total untuk meningkatkan moral pasukan Jerman di medan perang. Sayangnya, di episode akhir Perang Dunia II, segala propaganda yang ia rencanakan sudah tidak efektif untuk meningkatkan moral pasukan Jerman.
Hitler sempat menunjuk Goebbels untuk menjadi kanselir Jerman dan setelah menjadi kanselir Jerman, ia menginformasikan kematian Hitler dan permintaan untuk melakukan gencatan senjata. Pada akhirnya, Goebbels sang propaganda ulung itu meregang nyawa pada 1 Mei 1945.
EIBEN HEIZIER
Baca juga : Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un Pengelola Departemen Propaganda Korea Utara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini