Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas hampir siap dan kemungkinan akan ditandatangani pada Jumat 17 Januari 2025, kata sejumlah sumber Palestina pada Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumber-sumber tersebut, yang berbicara kepada Anadolu secara anonim karena pembicaraan yang bersifat sensitif, mengatakan telah ada kemajuan dalam finalisasi kesepakatan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyiar publik Israel, KAN, menyebutkan bahwa kabinet keamanan Israel bersidang pada Selasa 14 Januari 2025 untuk menyetujui kesepakatan itu.
Kesepakatan tersebut hampir siap dengan asumsi situasi tetap seperti sekarang, dan penandatanganannya diharapkan pada Jumat atau bahkan lebih awal, kata sumber Palestina tersebut
Kesepakatan terbagi menjadi tiga tahap, dengan tahap pertama berlangsung selama 40 hingga 42 hari, mereka menambahkan.
Pada tahap pertama, pasukan Israel akan tetap ditempatkan di sepanjang koridor Netzarim dan Philadelphi.
Sepekan kemudian, Hamas akan menyerahkan daftar tahanan Israel yang ada dalam tahanannya, setelah itu Israel akan mengizinkan warga yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara.
Mengenai pengaturan kepulangan, sumber tersebut mengatakan Israel akan menarik sebagian dari Koridor Netzarim guna memungkinkan perjalanan aman warga sipil menuju utara.
Mereka yang kembali dengan berjalan kaki tidak akan dikenakan pemeriksaan, sementara mereka yang bepergian dengan mobil akan diperiksa menggunakan peralatan yang disediakan oleh pihak internasional untuk mencegah penyelundupan senjata atau individu bersenjata.
Sumber tersebut juga menyoroti perselisihan mengenai lebar zona penyangga. Ketika Israel awalnya meminta zona selebar 1.500 meter, kedua pihak akhirnya menyetujui area 1.000 meter.
Selama tahap pertama, negosiasi lebih lanjut akan membahas secara spesifik tahap kedua dan ketiga dengan tujuan memastikan penarikan penuh Israel dari Koridor Netzarim sambil mempertahankan kehadirannya di sepanjang Koridor Philadelphi.
Daftar Israel yang berisi 34 tahanan yang ingin ditukar dengan tahanan Palestina dilaporkan termasuk delapan tentara.
Ketika media mengklaim Hamas telah menyetujui daftar tersebut, sumber-sumber mengatakan mereka menerimanya dengan syarat ketentuan yang berbeda akan berlaku untuk para tentara.
Ada usulan guna membebaskan semua warga sipil yang ditahan setelah 7 Oktober 2023 sebagai ganti dari delapan tentara tersebut, kata sumber itu, serta menambahkan bahwa usulan ini kemungkinan akan disetujui.
Israel saat ini menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara diperkirakan ada 99 warga Israel ditahan di Gaza. Hamas mengatakan banyak tahanan Israel tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.
Pembicaraan pertukaran tahanan dan gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, telah beberapa kali terganggu karena kondisi baru yang diberlakukan oleh kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu.
Oposisi Israel dan keluarga para tahanan menuduh Netanyahu menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan dengan Hamas.