Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal induk terbaru Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan melanjutkan misi pertamanya tahun ini melalui Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Sputnik, 15 Februari 2019, Kapal induk HMS Queen Elizabeth akan membawa F-35 milik Inggris dan AS, kata Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengatakan pada 11 Februari, mengenai sebuah misi yang akan memasukkan Mediterania, Timur Tengah dan Pasifik, menjadikan Global Britania menjadi kenyataan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan melalui Pasifik dapat mencakup rute yang berdekatan dengan rute maritim yang diperebutkan di Laut Cina Selatan, laporan Stars and Stripes.
"Secara signifikan, F-35 Inggris dan Amerika akan tertanam di sayap udara kapal induk, meningkatkan jangkauan dan serangan pasukan kami dan memperkuat fakta bahwa Amerika Serikat tetap menjadi sekutu terdekat kami," kata Menhan Williamson dalam sebuah acara di Institut Royal United Services untuk Studi Pertahanan dan Keamanan.
HMS Queen Elizabeth.[Daily Mail]
Angkatan Laut Amerika Serikat telah melakukan misi kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan, wilayah maritim yang sangat berharga untuk perdagangan internasional, dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, kapal perang amfibi Inggris HMS Albion berlayar di dekat sektor maritim yang diklaim Cina di Laut Cina Selatan dalam perjalanan ke Kota Ho Chi Minh di Vietnam, sebuah langkah yang oleh Kementerian Luar Negeri Cina disebut "provokatif".
Tetapi sebuah editorial di China Daily musim gugur yang lalu mengamati bahwa "kebebasan navigasi tidak pernah menjadi masalah," menambahkan bahwa "ratusan ribu kapal komersial melewati jalur air strategis setiap tahun, mengangkut barang yang diperkirakan bernilai US$ 5 triliun atau sekitar Rp 70 ribu triliun."
Menurut The Sun, ini adalah pertama kalinya HMS Queen Elizabeth beroperasi dan akan membawa 24 pesawat tempur. Kapal sepanjang 280 meter atau seluasa tiga kali lapangan sepak bola atau lebih panjang dari gedung parlemen Inggris.
Sistem pertahanan anti-rudal Phalanx 1B pada HMS Queen Elizabeth.[Daily Mail]
HMS Queen Elizabeth yang berjuluk Big Lizzie bisa menampung 1.600 kru dan 36 pesawat tempur. Dengan bobot 65 ribu ton kapal ini mampu mencapai kecepatan 25 knot.
Menurut Daily Mail, HMS Queen Elizabeth dilindungi oleh sistem pertahanan rudal supersonik canggih, yakni Sea Ceptor, untuk menangkis target udara.
Sistem persenjataan seharga 850 juta poundsterling (Rp 15,3 triliun) ini bisa mencegat dan menghancurkan target supersonik.
Sea Ceptor adalah sistem pertahanan laut berupa rudal supersonik yang dikembangkan MBDA.[Naval Technology]
Selain itu, tiga meriam gatling Phalanx 1B yang setiap unitnya mampu menembakan 4.500 peluru 20 milimeter per menit akan memberikan pelrindungan maksimum.
Sea Ceptor akan dikerahkan di atas kapal frigate Tipe 23 milik Angkatan Laut dan dapat menangani berbagai sasaran, melindungi area sekitar 1.294 kilometer persegi di atas tanah atau laut.
Sea Ceptor menggunakan teknologi Misil Modular Rudal Umum generasi berikutnya yang diciptakan MBDA, sebagai teknologi terbaru dunia dalam sistem rudal, dan dirancang untuk menghadapi serangan serangan rudal canggih. Sistem ini juga menggabungkan inovasi dalam teknologi radar dan datalink.
Kapal induk HMS Queen Elizabeth resmi dimiliki Angkatan Laut Inggris pada 7 Desember 2017, dan juga akan beroperasi di Laut Mediterania serta Timur Tengah setelah ke Pasifik.