Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Habitat Asli Bunga Tulip dari Kazakhstan, Begini Ceritanya Sampai Belanda

Bunga tulip sering dianggap sebagai bunga asli Belanda. Padahal, habitat asli bunga ini berasal dari Pengunungan Kazakhstan, bagaimana sampai Belanda?

11 April 2022 | 09.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bunga tulip merupakan bunga yang tumbuh ketika memasuki akhir musim dingin atau awal musim semi. Tak mengherankan, bunga ini merupakan tanda bahwa musim semi telah datang. Bunga tulip memiliki ukuran kecil dengan warna merah cerah yang cantik. Sebagian besar orang ketika mendengar bunga tulip pasti akan berpikir bahwa bunga cantik ini berasal dari Belanda. Namun, sebenarnya Belanda bukanlah asal habitat asli dari bunga tulip ini.

Melansir dari sarahraven.com, sebenarnya bunga tulip memiliki habitat asli berasal dari pegunungan Kazakhstan. Awalnya, bunga tulip adalah bunga liar yang tumbuh di kawasan Asia Tengah, dengan hampir setengah 120 spesies tulip berasal dari kawasan ini. Nama ‘tulip’ diambil dari bahasa Turki yang bermakna ‘sorban’. Penamaan ini tidak bisa terlepas dari sejarah pertama kali bunga tulip dikenal.

Melansir katehillflowers.com.au, bunga tulip pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Turki dan mulai populer ketika zaman Kekaisaran Ottoman. Kala itu Sultan Suleyman Pertama menuntut pembudidayaan bunga untuk fungsi keindahan. Bunga tulip pertama kali ditemukan di Pegunungan Kazakhstan yang kemudian dibawa ke Turki.

Dilansir dari tulipstore.eu, semenjak saat itu, bunga tulip semakin populer, puncaknya pada abd ke-18 ketika memasuki masa ‘Zaman Tulip’ atau ‘Era Tulip. Tulip menjadi sangat populer dan menjadi simbol kekuasaan dan kekayaan. Sultan Ottoman mengenakan tulip di sorbannya. Karena saking miripnya dengan sorban aslinya, bunga ini dinamakan sebagai tulip, yang berasal dari bahasa Persia 'tulipan' bermakna serban.

Sultan Suleyman kerap memberikan bunga tulip sebagai buah tangan untuk tamu-tamu penting kenegaraan, salah satunya kepada bangsawan dari Flanders. Bangsawan ini lalu memberikan bunga itu kepada Carolus Clusius, seorang profesor di Universitas Leiden, yang kala itu adalah penanggung jawab kebun herbal Kaisar Austria.

Melansir dari funnyhowflowersdothat.co.uk, pada 1553, Carolus pindah ke Belanda. Lalu, Carolus menanam bunga tulip pertama kali tepatnya di kebun miliknya. Namun, beberapa tulip di kebunnya itu dicuri oleh orang kemudian diperjualbelikan. Semenjak saat itu, bunga tulip mengalami penyebaran signifikan di Belanda hingga banyak orang menduga asal mula bunga tulip ini berasal dari negeri kincir angin itu. 

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Bunga Tulip Istanbul Pulang ke Tukri Setelah 200 Tahun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus