Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Bendungan Aswan merupakan bendungan besar yang terletak di kota Aswan, Mesir yang membendung aliran Sungai Nil. Pembangunan bendungan ini diperintahkan pada 1960 oleh presiden Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser.
Bendungan ini merupakan proyek konstruksi krusial bagi Mesir usai peristiwa Revolusi Mesir 1952.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejatinya, bendungan di Aswan telah ada sejak 1902. Namun saat itu bangunannya masih belum cukup tinggi. Kegunaannya pun hanya sebatas sistem irigasi lawas dan belum bisa mengatasi banjir tahunan yang melanda Sungai Nil. Selain itu, ledakan populasi Mesir membuat ketersediaan air bendungan tidak mencukupi lagi.
Demi Aswan, Nasser Nasionalisasi Terusan Suez
Mengutip History, mulanya pada 1956 Amerika Serikat dan Inggris bersedia menyokong dana untuk pembangunan itu. Namun, dikarenakan adanya dugaan kesepakatan rahasia terkait persenjataan antara Mesir dan Uni Soviet, kedua negara itu membatalkan dukungan pendanaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Butuh dana segar, Nasser pun melakukan keputusan kontroversial dengan menasionalisasi Terusan Suez milik Inggris dan Prancis. Hal itu dimaksudkan untuk menyedot tarif dari kapal-kapal yang lewat di sana. Dana diperoleh dari sana akan digunakan untuk membiayai proyek besar tersebut.
Kebijakan tersebut membuat Inggris, Perancis dan Israel berang. Mereka pun menyerang Mesir dalam operasi militer bersama. Sempat berhasil menaklukan dan menduduki Terusan Suez, ketiga negara itu terpaksa mundur usai mendapat tekanan dari Soviet, AS dan PBB. Akhirnya pada 1957 Terusan Suez menjadi hak Mesir.
Berkat bantuan dari Uni Soviet dan dana yang didapat dari Terusan Suez, proyek pembangunan bendungan Aswan dapat digelar pada 1960. Pembangunannya ditaksir menghabiskan kocek hingga USD 1 miliar.
Menggunakan sekitar 44 juta meter kubik tanah dan batu membuat Bendungan Aswan disebut 16 kali lebih besar dari piramida terbesar di Mesir. Memakan waktu kurang lebih satu dekade, pada 21 Juli 1970, proyek besar itu berhasil diselesaikan.
Sayangnya, Nasser tak sempat menyaksikan bendungan Aswan beroperasi. Ia lebih dulu menghembuskan nafas terakhir pada 28 September 1970 akibat serangan jantung. Bendungan Aswan pun resmi beroperasi pada 15 Januari 1971.
Melansir Water Technology, Bendungan Aswan memiliki tinggi 111 meter, panjang 3.830 meter, dan lebar dasar 980 meter. Air limpasan bendungan ini memiliki kapasitas pembuangan 11.000 meter kubik per detik.
Adanya bendungan itu mampu mengontrol aliran sungai Nil dan membuat sebagian besar wilayah gurun di Mesir yang menjadi subur. Bendungan Aswan juga berperan mencegah banjir, menjadi pasokan air untuk irigasi, dan sumber pembangkit energi listrik yang besar.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Tabrakan Truk dan Bus di Mesir, 22 Tewas dan 33 Luka