Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Harimau Pembunuh Khashoggi

Pembunuh Jamal Khashoggi orang-orang dari lingkungan dekat Pangeran Salman. Tim maut beranggotakan ahli forensik.

26 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mayor Jenderal Mahir Abdul Aziz Muhammad Mutrib sulit mengelak sebagai orang dekat Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman. Setidaknya dalam empat kunjungan Salman ke luar negeri tahun ini, ia tampak selalu mengawalnya. Saat sang Pangeran sedang berada di Houston, Amerika Serikat, April lalu, ia terlihat di dekatnya dalam foto. Begitu juga dalam kunjungan ke Paris pada bulan yang sama, Mutrib tampak bersama sang Pangeran turun dari pesawat.

Mutrib adalah satu di antara 15 tersangka pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan Washington Post, awal Oktober lalu. Selain Mutrib, orang yang dicurigai terlibat adalah Salah Muhammad al-Tubaiqi, dokter ahli forensik Saudi. Menurut New York -Times, setidaknya tujuh di antaranya adalah orang dekat Pangeran Salman.

Saat berbicara dalam konferensi ekonomi di Riyadh, Rabu pekan lalu, Salman sempat mengomentari kontroversi kematian Khashoggi. “Ini insiden yang sangat, sangat menyakitkan bagi semua orang Saudi, juga semua orang di planet ini. Itu tidak perlu terjadi,” katanya.

Mulanya Saudi membantah Khashoggi meninggal di konsulatnya. Tapi, kini, mereka akhirnya mengakui hal itu. “Itu bukan kematian, itu pembunuhan. Kami mengakuinya, kami sedang menanganinya,” ujar Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih kepada CNN.

Berbeda dengan versi Turki, Saudi menyebut kematian itu diakibatkan interogasi yang berakhir buruk. Riyadh juga sedang mengusut kasus tersebut. Mereka menangkap delapan orang yang diduga terlibat dan memecat dua pejabat penting kerajaan: Wakil Kepala Badan Intelijen Ahmed al-Assiri dan penasihat utama Pangeran Salman, Saoud al-Qahtani.

Turki ragu terhadap versi peristiwa pembunuhan yang dilansir Saudi. Hingga Kamis pekan lalu, bukti penting kasus ini, yaitu jasad Khashoggi, belum ditemukan. “Kami mencari keadilan di sini dan kebenaran akan terungkap,” tutur Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ahad pekan lalu. Turki juga meminta kerja sama Saudi dalam pengusutan dengan mendeportasi mereka yang terlibat.

Namun penyelidik Turki juga khawatir akan keselamatan para tersangka. Meshal Saad M. Albostani, salah satu tersangka, dikabarkan meninggal dalam kecelakaan lalu lintas yang mencurigakan. Tidak ada informasi tentang rincian kecelakaan yang menewaskan letnan Angkatan Udara Kerajaan Saudi itu. Dia hanya dilaporkan tewas dalam kecelakaan mobil di Riyadh.

Penyelidik Turki sudah mengidentifikasi pergerakan Muhammad Mutrib, orang yang diduga sebagai “komandan operasi pembunuhan Khashoggi” di Istanbul. Mutrib pernah menjadi diplomat di Kedutaan Besar Arab Saudi di London pada 2007. Di kalangan komunitas intelijen, saat itu ia diketahui berpangkat kolonel di Badan Intelijen Saudi.

Muhammad Mutrib (kiri) dan Saoud al-Qahtani.

Mutrib pernah mengikuti pelatihan tentang perangkat lunak mata-mata di Italia. Situs WikiLeaks menerbitkan rincian pertukaran surat elektronik yang diduga dilakukannya. Menurut The Statesman, Mutrib dilatih cara menggunakan perangkat lunak mata-mata Hacking Team pada 2011. “Dalam kontaknya dengan ’albwardy’, ia banyak membuat permintaan peretasan atas nama Saudi,” tulis WikiLeaks.

Menurut Middle East Eyes, Mutrib diidentifikasi sebagai koordinator Tim Harimau (Firqat el-Nemr). Tim ini dibentuk setahun lalu dan beranggotakan 50 orang dengan berbagai keahlian dari sejumlah badan keamanan Saudi.

Tugas tim ini membungkam para pembangkang, baik di dalam maupun di luar negeri. “Mereka (pemimpin Saudi) memiliki keyakinan bahwa menangkap para pengkritik akan meningkatkan tekanan pada orang-orang itu. Itu sebabnya mereka mulai membunuh para pengkritik diam-diam,” ucap sumber Middle East Eyes.

Menurut sumber itu, salah satu operasi rahasia tim ini adalah membunuh Pangeran Mansour bin Moqren, Wakil Gubernur Provinsi Asir yang juga musuh politik Pangeran Salman. Dia putra Pangeran Muqrin bin Abdulaziz, mantan kepala intelijen yang sempat didapuk sebagai Putra Mahkota Saudi. Mansour ditemukan meninggal dalam sebuah kecelakaan helikopter di dekat perbatasan Saudi dan Yaman, November tahun lalu. Penyebab kecelakaan tak jelas. Namun insiden tersebut terjadi beberapa jam setelah polisi menahan lusinan pangeran dan jutawan yang dituduh terlibat korupsi di Hotel Ritz-Carlton, Riyadh.

Tim Harimau inilah yang dikirim ke Turki untuk membungkam Jamal Khashoggi. Mutrib diketahui tiba di Bandar Udara Attaturk, Istanbul, pada hari Khashoggi mendatangi Konsulat Saudi. Ia naik jet pribadi dengan nomor penerbangan HZ-SK2 dan tiba di Attaturk pada pukul 03.13. Ia datang bersama sembilan anggota Tim Harimau, termasuk Salah Muhammad al-Tubaiqi.

Mereka rombongan besar kedua Saudi yang tiba hari itu. Enam orang datang beberapa jam sebelumnya, termasuk Meshal Saad M. Albostani. Kedua rombongan menginap di Hotel Wyndham Grand Istanbul Levent di Buyukdere dan Movenpick Hotel Istanbul di Distrik Levent, yang lokasinya dekat dengan Konsulat Saudi.

Tim Harimau sudah di dalam konsulat ketika Khashoggi tiba pada 2 Oktober itu. Khashoggi langsung disambut pejabat konsulat dan diarahkan ke ruang kerja sang Konsul, Mohammed al-Otaibi. Tak lama kemudian, dua orang masuk ke ruangan itu dan menyeret Khashoggi keluar. Jeritan mengerikan sempat terdengar oleh seorang saksi di bawah. Jeritan itu berhenti ketika Khashoggi disuntik dengan zat yang belum diketahui jenisnya.

Tubuh Khashoggi kemudian dimutilasi Al-Tubaiqi di atas meja belajar dengan gergaji tulang. Dokter forensik itu melakukannya sambil mendengarkan musik dari earphone. “Pembunuhan itu memakan waktu tujuh menit,” ujar sumber Middle East Eyes.

Salah Muhammad al-Tubaiqi adalah ahli forensik yang memperoleh gelar sarjana di bidang forensik dari King Faisal University di Arab Saudi dan PhD dalam kedokteran forensik dari University of Glasgow. Pada 2000, ia lulus dari High Saudi Institute for Security Studies dengan nilai tertinggi di antara rekan-rekannya. Campuran antara ilmu forensik dan keamanan memungkinkannya ambil bagian dalam banyak operasi keamanan serta militer.

Dia memimpin Komisi Saudi untuk Kedokteran Forensik. Dia juga menjadi pengarah beberapa departemen pemerintah, termasuk Dewan Ilmiah untuk Spesialisasi Forensik. Pria 47 tahun itu adalah kolonel dan profesor yang mengajar di Naif Arab University for Security Sciences. Dia satu di antara tiga pejabat yang bertanggung jawab dalam Komite Pemeriksaan Saudi untuk Spesialisasi Medis, yang memberikan izin kerja kepada para pekerja kesehatan di kerajaan.

“Dia benar-benar menjadi dokter forensik senior di Arab Saudi. Dia kepala komisi pengobatan forensik Saudi,” kata Stephen Cordner, mentor Al-Tubaiqi di Victorian Institute of Forensic Medicine, Australia. Menurut Cordner, salah satu tanggung jawab Al-Tubaiqi adalah menangani autopsi korban bencana, khususnya anggota jemaah haji di Mekah.

Saat polisi mendatangi Konsulat Saudi setelah menerima laporan tentang hilangnya Khashoggi, Tim Harimau sudah berada di bandara. Penyelidik Turki yakin Muhammad Mutrib membawa potongan mayat Khashoggi dalam sebuah tas besar. Tas itu tidak diperiksa ketika ia melewati ruang very important person menuju pesawat dengan nomor penerbangan HZ-SK1. Jet pribadi itu kemudian membawanya meninggalkan Istanbul menjelang malam.

ABDUL MANAN (MIDDLE EAST EYES, CNN, THE NEW YORK TIMES, THE WASHINGTON POST, AL ARABIYA, NEWS.COM.AU. THE STATESMAN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Abdul Manan

Abdul Manan

Meliput isu-isu internasional. Meraih Penghargaan Karya Jurnalistik 2009 Dewan Pers-UNESCO kategori Kebebasan Pers, lalu Anugerah Swara Sarasvati Award 2010, mengikuti Kassel Summer School 2010 di Jerman dan International Visitor Leadership Program (IVLP) Amerika Serikat 2015. Lulusan jurnalisme dari kampus Stikosa-AWS Surabaya ini menjabat Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia 2017-2021.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus