Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus pada Minggu, 27 Januari 2020, meminta 1,3 juta umat Katolik di dunia agar mengheningkan cipta mengenang 75 tahun pembebasan kamp kematian Nazi di Auschwitz, Polandia dan mengatakan ‘tidak lagi’ pada Holocaust (pembantaian).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ketidak pedulian terjadi sebelum tragedi besar ini (Holocaust), kekejaman ini. Kita wajib mengenang kejadian ini. Besuk, kita semua diminta untuk berhenti sejenak memanjatkan doa dan berefleksi. Hati kita harus mengatakan agar kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Paus Fransiskus dalam khutbah mingguan di hadapan hampir 10 ribu orang di St Peter Square.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para tahanan korban Holocaust setelah dibebaskan dari kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia. Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS
Dikutip dari reuters.com, lebih dari satu juta orang, yang sebagian besar pemeluk Yahudi tewas di kamp Auschwitz-Birkenau selama perang dunia II. Secara keseluruhan, sekitar enam juta umat Yahudi meninggal dalam pembantaian yang dikenal dengan nama Holocaust.
Sesuai dengan perintah Paus Fransiskus, Vatikan pada Maret 2020 akan membuka sejumlah arsip rahasia saat masa perang, dimana kepausan ketika itu dipegang oleh Paus Pius XII. Arsip itu selama puluhan tahun dicari-cari oleh umat Yahudi. Beberapa pemeluk Yahudi mengatakan Paus Pius tidak melakukan cukup upaya dalam membantu mereka yang menghadapi ancaman penganiayaan oleh Kelompok Nazi di Jerman dan menutup mata terhadap kejadian Holocaust. Paus Pius memegang kursi kepausan pada 1939 – 1958.
Himbauan Paus Fransiskus itu disampaikan di tengah-tengah naiknya anti-semitisme di Eropa dan Amerika Serikat, dimana sebelumnya pada pekan lalu Paus menyebut adanya sebuah kebangkitan barbar.
Pada Jumat, 24 Januari 2020, grafiti anti-semitisme ditemukan di pintu rumah seorang anak yang orang tuanya selamat dari Holocaust di wilayah utara Italia. Grafiti itu bertuliskan ‘Disini Yahudi’ lengkap dengan tanda yang mengingatkan pada Nazi di Jerman yang suka menandai rumah-rumah dan tempat usaha para pemeluk Yahudi.