SEKITAR 400 anggota Komite Sentral menghadiri Kongres ke-16 Partai Komunis Cina (PKC) di Beijing, Jumat pekan lalu. Jiang Zemin diharapkan melepas jabatannya selaku Sekretaris Jenderal PKC dan Presiden Cina, tapi diduga masih akan memegang kendali pos penting yang dipegangnya hingga kini: Kepala Komite Sentral Militer PKC. Maklum, militer masih merupakan kekuatan politik riil di Cina.
Penggantinya diduga Hu Jintao, Wakil Presiden. Sedangkan Zeng Qinghong, orang dekat Jiang, akan masuk ke lingkaran elite pengurus PKC. Zeng, yang sudah 15 tahun menjadi pembantu pribadi Jiang, akan menjalankan peran penting dalam PKC. Zeng dianggap pragmatis dan berminat mereformasi PKC. "Partai harus terfokus pada pengembangan ideologis dan pemerintahan yang bersih," ujar Yin, pengusaha yang juga sekretaris partai tingkat provinsi.
Inilah persoalan Cina saat ini. Meski reformasi ekonomi telah mampu membangkitkan ekonomi Cina secara menakjubkan, dalam bidang politik Cina tak beranjak sekuku pun. PKC tak punya lawan tanding. Partisipasi politik hanya bisa dilakukan lewat PKC. Bahkan kelompok keagamaan semacam Falun Gong dijadikan musuh negara. Walhasil, meski reformasi ekonomi Deng Xiaoping berhasil, jangan terlalu berharap tragedi pembantaian Tiananmen pada 1989 tak akan terulang. Ini jika ada yang coba-coba mendesakkan reformasi politik di Cina.
RFX (Reuters, AP, BBC, CNN, New York Times)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini