Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu memutuskan untuk menemani anaknya belajar dalam kelas di satu SMA di Cina setelah mengetahui kelemahan anaknya dalam mengikuti pelajaran. Selama 3 tahun ia melakukannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dai Jihua, sang ibu, menemani anak laki-lakinya bernama Xiao Hua belajar dalam kelas di sekolahnya yang berlokasi di Wuhan, provinsi Hubei, seperti dilaporkan South China Morning Post, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: Cerita dari Yaman: Ibu Hamil Tahan Lapar Demi Anak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jihua membuat keputusan ikut belajar dalam kelas setelah anaknya kesulitan belajar saat memasuki tingkat SMA sehingga nilai-nilainya menurun.Padahal saat di SMP, Xiao dia belajar dengan baik.
"Saya kira ini disebabkan lingkungan yang baru, namun kemudian guru menyarankan saya untuk masuk kelas melihat bagaimana kondisi anak saya," kata Jihua.
Jihua akhirnya menemukan penyebab anaknya mengalami kesulitan belajar setelah memasuki SMA. Sang anak laki-lakinya ternyata mudah sekali terganggu, sehingga perhatiannya tidak fokus dalam belajar.
"Saya tahu tidak mudah untuk menghancurkan kebiasaan buruk itu, dan guru-guru tidak dapat terus memperhatikannya sepanjang waktu, sehingga saya memutuskan untuk pergi ke sekolah dengan anak saya untuk mengawasinya," kata Jihua.
Baca: Sebelum Tewas, Ibu Ini Selamatkan Anaknya
Awalnya, Xiao tak ingin ibunya ada di dalam kelas. Namun belakangan dia mengerti mengapa ibunya melakukan hal itu.
Ibunya duduk dekat Xiao di dalam kelas dan ikut mengerjakan tugas sekolah, dan mengikuti 3.000 pelajaran selama 3 tahun ia menemani anaknya di dalam kelas.
Upaya Jihua tidak sia-sia sepertinya. Pasalnya, nilai pelajaran Xiao menjadi lebih baik.
Pihak sekolah Xiao memang mendorong orangtua untuk duduk dalam kelas memperhatikan bagaimana anak-anak mereka dan bagaimana sekolah dijalankan.
Namun menurut para pengkritik, tidak seharusnya praktek sekolah dikejarkan orangtua. Bahkan ada yang menilai apa yang dilakukan Jihua sudah melebihi batas.
Baca: Ajaib, Ibu di Inggris Ini Bertemu Malaikat Pelindung Anaknya
"Perhatian berlebihan seperti itu terhadap anak-anak bisa menghalangi hak mereka untuk menjadi pelajar bahagia," ujar seorang pengamat.
Di Cina, sudah menjadi pemandangan umum keluarga berkoban demi anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Tak hanya ibu yang berkorban, sebelumnya seorang ayah di provinsi Shandong menghabiskan uang US$ 1,5 juta untuk membeli satu sekolah taman kanak-kanak untuk memastikan kualitas pendidikan untuk anak perempuannya. Peristiwa ini terjadi tahun 2013 lalu.