Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ikuti United Airlines, Maskapai Jepang dan Korea Tahan Penggunaan Boeing 777-200

Jepang dan Korea memutuskan untuk mengikuti anjuran Boeing untuk tidak dulu menerbangkan pesawat seri 777-200 pasca insiden United Airlines di Amerika

22 Februari 2021 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang dan Korea memutuskan untuk mengikuti anjuran Boeing untuk tidak dulu menerbangkan pesawat seri 777-200. Hal tersebut menyusul meledaknya mesin kanan Boeing 777-200 United Airlines saat melintasi Denver, Colorado dalam perjalanan ke Honolulu, Sabtu pekan lalu.

Otoritas penerbangan Jepang lebih dulu mengambil keputusan dengan mengeluarkan edaran ke seluruh maskapai yang menerbangkan Boeing 777-200. Secara spesifik, edaran itu meminta agar jangan ada maskapai yang mengoperasikan Boeing 777-200 bermesin Pratt & Whitney 4000 dulu.

"Hindari penggunaan Boeing 777 dengan mesin Pratt & Whitney 4000 baik untuk lepas landas, mendarat, ataupun melintasi wilayah penerbangan Jepang hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujar Pusat Pelayanan Informasi Penerbangan Jepang, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 22 Februari 2021.

Setelah Jepang, Korea Selatan kemudian menyusul dengan melakukan hal yang sama. Maskapai Korean Air Lines, misalnya, menyatakan akan mengikuti arahan apapun dari otoritas penerbangan terkait penggunaan Boeing 777. Total, ada 16 unit Boeing 777-200 yang dimiliki Korean Air.



Menurut laporan CNN, hanya ada tiga negara yang maskapainya menggunakan Boeing tipe 777-200. Ketiganya adalah Amerika, Jepang, Korea Selatan. Di Amerika, hanya maskapai United Airlines yang menggunakan tipe pesawat dengan usia 26 tahun itu. Total, ada 52 unit yang mereka miliki.

Secara terpisah, Boeing menyatakan bahwa mereka sudah menerima sejumlah pemberitahuan dari otoritas penerbangan di Jepang dan Amerika soal respon mereka terkait insiden United Airlines. Boeing mengapresiasi langkah yang mereka ambil.

"Kami mengapresiasi keputusan Biro Penerbangan Sipil Jepang dan Badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika...Kami bekerjasama dengan regulator sembari mereka melakukan melakukan investigasi bersama Pratt & Whitney," ujar Boeing menegaskan.

Hingga berita ini ditulis, penyebab pasti insiden mesin United Airlines meledak di tengah penerbangan itu belum diketahui. Dugaan mengarah ke patahnya bilah baling-baling mesin yang kemudian merusak bilah lainnya. Selain itu, otoritas penerbangan Amerika menyatakan tidak ada korban dari insiden itu mengingat serpihan mesin jatuh ke permukiman.

Baca juga: Boeing Imbau Maskapai Tangguhkan Boeing 777-200 Pasca Insiden United Airlines

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | CNN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus