Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

India Pertimbangkan Uji Obat Sirup Batuk Sebelum Ekspor

Regulator obat India dilaporkan telah mengusulkan pengujian sirup obat batuk di laboratorium pemerintah sebelum diekspos.

17 Mei 2023 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo Marion Biotech. REUTERS/Anushree Fadnavis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Regulator obat India dilaporkan telah mengusulkan pengujian obat sirup batuk di laboratorium pemerintah sebelum diekspor. Obat sirup buatan India belakangan heboh dikaitkan dengan puluhan kematian di Gambia dan Uzbekistan terakhir tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Outlet media News18.com seperti dikutip Reuters pada Selasa, 16 Mei 2023, mewartakan, Kementerian kesehatan India menerima proposal dari Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) bulan ini dan sedang mempertimbangkannya. Situs berita itu mengutip seorang pejabat kementerian yang tidak disebutkan namanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Proposalnya adalah menguji barang jadi di laboratorium pemerintah sebelum mengekspor," kata pejabat itu kepada News18.com. Kementerian tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pejabat itu mengatakan sirup dapat diuji di berbagai laboratorium yang dijalankan oleh pemerintah federal atau negara bagian.

CDSCO juga disebut telah mengusulkan untuk mewajibkan eksportir untuk menghasilkan "sertifikat analisis" dari batch yang diekspor dari laboratorium yang disetujui.

Industri farmasi India mendapat kejutan besar tahun lalu ketika obat sirup batuk yang dibuat oleh dua perusahaan yang berbasis di dekat New Delhi dikaitkan dengan kematian sedikitnya 70 anak di Gambia dan 19 di Uzbekistan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tahun lalu bahwa sirup pabrikan India Maiden Pharmaceuticals Ltd, yang diekspor ke Gambia, mengandung racun mematikan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Bahan kimia itu digunakan dalam minyak rem mobil.

Uzbekistan mengatakan pada Desember bahwa anak-anak meninggal di sana setelah meminum sirup obat batuk buatan perusahaan India lainnya, Marion Biotech, yang terkontaminasi EG atau DEG. Kedua perusahaan India telah membantah tuduhan tersebut.

Bahan-bahan tersebut dapat digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sebagai pengganti propilen glikol, yang merupakan basis utama obat sirup – karena harganya jauh lebih murah.

Regulator obat-obatan India mengatakan kepada WHO pada Desember bahwa propilen glikol yang digunakan oleh Maiden dan Marion berasal dari dua pemasok terpisah yang berbasis di Delhi.

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus