Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini dunia memasuki abad Asia. Jokowi menyebut ada pergeseran paradigma Barat karena pertumbuhan ekonomi terus bergerak ke Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Diprediksi di Asia nanti ada tiga kekuatan ekonomi baru. Superpower ekonomi tiga negara yang diperkirakan, India, Cina, dan Indonesia,” kata Jokowi dalam sambutannya di BNI Daily Summit pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menjadi negara adikuasa atau superpower, kata Jokowi, tiga negara ini menghadapi banyak tantangan. Kepala negara mencontohkan perlambatan ekonomi global yang diperkirakan masih di angka 2,7 dan 2,8 persen. Eks Gubernur Jakarta ini juga mewanti-wanti soal tensi geopolitik seperti invasi Rusia ke Ukraina dan pendudukan Israel di Palestina.
“Patut kita syukuri Indonesia masih tumbuh di atas 5 persen growth-nya,” kata Jokowi. “(Tensi geopolitik) tambah lagi Israel-Lebanon tambah lagi Iran dengan Israel, ketidakpastian ekonomi – dunia makin tidak jelas.
Dalam keterangan yang sama, Jokowi mengatakan bahwa optimisme itu sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian global karena geopolitik. Ia mengklaim bahwa kebijakan penghiliran atau hilirisasi yang diberlakukan pemerintah bisa menopang Indonesia menuju negara maju.
Eks Gubernur Jakarta ini menceritakan industri nikel sudah sangat berkembang dengan hilirisasi. Sebab Indonesia tidak hanya mengekspor barang-barang menteri. Jokowi menyebut keuntungan dari kebijakan ini bisa menambah pendapatan negara. Dari 1,4 hingga 2 miliar USD menjadi 34, 8 miliar USD.