Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Otoritas India menahan enam warga negara Pakistan dan menyita 50 kilogram heroin senilai puluhan juta USD dari sebuah perahu pencari ikan milik warga Pakistan. Penyitaan dilakukan di Laut Arab dekat dengan negara bagian Gujarat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Heroin yang disita telah berusah diselundupkan dari Afghanistan dan enam laki-laki Pakistan sudah ditahan untuk diminta keterangan guna memahami modus operandi yang dilakukan,” kata Deepan Bhadran, pejabat senior di Anti-Terrorist Squad (ATS) negara bagian Gujarat, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Bhadran menambahkan penyitaan heroin tersebut dilakukan pada Jumat malam. Otoritas memperkirakan 50 kilogram heroin sitaan itu bernilai setidaknya USD 42 juta (Rp 642 miliar)
Otoritas Pakistan belum mau berkomentar perihal ini. India adalah bagian dari rute transit untuk perdagangan narkoba karena letaknya yang dekat dengan Afghanistan. Selama ini Afghanistan terkenal sebagai produsen opium terbesar di dunia, di mana opium adalah bahan utama pembuat heroin.
Petugas di Anti-Terrorist Squad dan tim dari penjaga pantai India mengerahkan dua kapal penyadap ke wilayah perairan internasional untuk melacak perahu pembawa narkoba tersebut setelah mendapat sebuah laporan intelijen.
Pendekatan India yang lebih tegas telah membuat dilakukannya sejumlah penggeledahan dan penyitaan narkoba. Sebelumnya pada September 2021, India menyita herion senilai USD 2,7 miliar yang dikirim dari sebuah pelabuhan di Afghanistan ke pelabuhan Gujarat. Penyitaan narkoba juga dilakukan pada bulan lalu, hanya saja jumlahnya tak banyak.
Badan United Nations Office on Drugs and Crime mengatakan pengiriman dalam jumlah besar heroin diselundupkan dari Afghanistan ke Samuedera India menuju ke arah timur dan selatan Afrika.
Sumber: Reuters
Baca juga: India Menyita Heroin 90 Kilogram
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.