Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan marinir AS Robert Gilman dijatuhi hukuman 4,5 tahun di Rusia karena menyerang seorang polisi saat mabuk dalam sidang Selasa, 4 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi menangkap Gilman dalam kereta api di Voronezh pada Januari lalu, saat dia sedang dalam perjalanan dari Sochi ke Moskow, setelah ada keluhan dari sesama penumpang tentang perilakunya.
Saat dalam tahanan, Gilman dituduh menendang seorang petugas polisi hingga menyebabkan memar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gilman, yang pengacaranya mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa dia datang ke Rusia untuk belajar dan mendapatkan kewarganegaraan, mengatakan kepada pengadilan di Voronezh bahwa dia tidak mengingat insiden itu tetapi telah "meminta maaf kepada Rusia" dan petugas polisi.
Setelah dinyatakan bersalah, Gilman mengatakan hukuman empat setengah tahun yang diminta oleh jaksa terlalu ketat.
Pengacara Gilman, Valeriy Ivannikov, mengatakan kepada wartawan bahwa dia bermaksud mengajukan banding dan akan meminta Amerika Serikat mengajukan pertukaran tahanan.
Rusia menghukum beberapa warga AS dengan penjara yang lama dalam beberapa tahun terakhir, meskipun kasus Gilman kurang menarik perhatian.
Bintang bola basket WNBA Brittney Griner dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada Agustus setelah ditemukan memiliki kartrid vape minyak ganja.
Paul Whelan, mantan marinir lain yang juga memegang kewarganegaraan Kanada, Irlandia dan Inggris, menjalani hukuman 16 tahun penjara atas tuduhan spionase, yang dibantahnya.
Tetapi pada bulan April, mantan marinir Trevor Reed, yang menjalani hukuman sembilan tahun setelah dinyatakan bersalah melakukan kekerasan terhadap seorang petugas polisi, dibebaskan dalam pertukaran tahanan.
Para pejabat Rusia mengatakan mereka sedang dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat tentang kemungkinan pertukaran tahanan baru. Laporan media mengatakan mereka bisa melibatkan terpidana pedagang senjata Viktor Bout, menjalani hukuman 25 tahun di Amerika Serikat, dibebaskan kembali ke Rusia.
Reuters