Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sepertinya tidak berencana memberikan paket baru bantuan militer, termasuk senjata, ke Ukraina, menurut laporan New York Times (NYT) yang mengutip sejumlah pejabat seperti dilansir Antara pada Sabtu 19 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat ini, Washington masih menunggu agar bantuan militer, yang telah disetujui pemerintah Presiden Joe Biden, selesai terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, "hampir tidak ada pembahasan serius" di dalam pemerintahan Presiden Donald Trump terkait bantuan militer selanjutnya ke Ukraina, menurut laporan NYT pada Jumat.
Masih belum jelas pula apakah Washington ingin menyerahkan pertahanan Ukraina kepada pihak Eropa atau Ukraina sendiri.
Selain itu, tidak ada jaminan bahwa AS akan tetap berbagi informasi intelijen dengan Ukraina, menurut para pejabat Eropa yang dikutip dalam laporan harian AS itu.
Ketika ditanya wartawan pada Jumat, Trump menolak mengatakan apakah AS akan terus mengirimkan senjata ke Ukraina jika pemerintahannya memutuskan untuk berhenti terlibat dalam upaya perdamaian.
Namun, Trump kembali mengungkapkan harapannya agar gencatan senjata bisa segera tercapai.
Pada awal Maret lalu, menyusul perdebatan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih, Trump sempat menghentikan seluruh bantuan militer dan kerja sama intelijen dengan Ukraina.
Bantuan dan kerja sama tersebut dilanjutkan lagi setelah AS dan Ukraina berunding di Jeddah, Arab Saudi, pada 11 Maret.
Ketika itu, Ukraina menyatakan siap mempertimbangkan usulan AS untuk memulai gencatan senjata awal selama 30 hari di tengah konflik yang masih berlangsung dengan Rusia.
Pilihan Editor: Trump Ancam Mundur dari Perundingan Damai Rusia-Ukraina