Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ini 5 Negara yang Pernah Pindah Ibu Kota

Setidaknya ada lima negara yang pernah memindahkan ibu kotanya. Kelima negara itu adalah Nigeria, Australia, Myanmar, Brasil, dan India.

18 Januari 2022 | 18.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan Presiden Joko Widodo telah menyampaikan nama Ibu Kota Negara (IKN) yaitu Nusantara. Alasan pemilihan nama tersebut adalah nama Nusantara sudah dikenal sejak dahulu dan menjadi ikonik di dunia internasional. Foto : Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Isu pemindahan ibu kota Indonesia kembali hangat diperbincangkan. Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi nama ibu kota baru di Kalimantan Timur bernama Nusantara. Selain itu, pemerintah terus mematangkan desain dan landasan hukum proyek tersebut melalui Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (RUU-IKN). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika rencana pemindahan ibu kota ini terealisasi, Indonesia akan bergabung dengan negara-negara di bawah ini sebagai negara yang pernah berhasil memindahkan ibu kotanya. Berikut adalah lima negara di dunia yang pernah melakukan pemindahan ibu kota: 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Nigeria: Lagos ke Abuja

Kota Lagos telah menjadi ibu kota negara Nigeria sejak 1914. Pada 1976, Presiden Murtala R. Muhammed resmi mengumumkan pemindahan ibu kota baru ke Kota Abuja. Melansir The Economic Times, latar belakang pemilihan Kota Abuja karena tanah tersebut lebih netral bagi kelompok etnis dan agama Nigeria. 

Selain itu, kota ini juga dinilai lebih terpusat untuk menjalankan pemerintahan Nigeria. Sebelumnya, Kota Logos berada di pesisir sehingga dianggap tidak strategis. Proyek pembangunan dimulai pada 1980-an dan rampung pada 1991. Tepatnya pada 12 Desember 1991, Abuja resmi menjadi ibu kota baru Nigeria hingga saat ini. 

2. India: Kolkata ke New Delhi

Semula ibu kota negara India berada di Kolkata, berada di 129 kilometer di utara Teluk Benggala. Kota ini membentang sepanjang tepi Sungai Hooghly di delta Sungai Gangga sebagai pusat industri, komersial, dan budaya. Namun, pada 1931, ibu kota negara India dipindahkan ke New Delhi. 

Menurut laporan India Today, pemindahan ibu kota dari Kolkata ke New Delhi dilatarbelakangi oleh faktor politik dan ekonomi. Pemerintah Inggris di India beranggapan bahwa ketika Delhi menjadi ibu kota, maka pengendalian negara akan mudah dilakukan karena berada di wilayah utara. 

3. Myanmar: Yangon ke Naypyidaw

Pemindahan ibu kota Myanmar dari Yangon ke Naypyidaw berlangsung pada tahun 2001. Tidak ada keterangan resmi mengapa ibu kotanya dipindah. Dikutip dari Nikkei Asia, hal itu diduga untuk mewaspadai gerakan pro-demokrasi yang berkembang. Ada pula yang mengatakan sebagai bagian dari strategi militer. 

Proses pembangunan rampung pada 2005. Total biaya yang dikeluarkan sekitar empat miliar dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, kini Naypyidaw disebut sebagai kota hantu. Sebab, jumlah penduduknya sangat sedikit. Sejumlah fasilitas, seperti jalan raya, pusat perbelanjaan, dan destinasi wisata tampak kosong layaknya kota tidak berpenghuni. 

4. Australia: Canberra
 
Pada abad ke-19, pemerintah Australia kesulitan dalam menetapkan ibu kota. Sebab, terdapat dua kota besar, yaitu Melbourne dan Sydney. Hingga akhirnya, Canberra resmi dipilih sebagai ibu kota Australia pada 1913. Canberra sekarang menjadi rumah bagi Gedung Parlemen dan Pengadilan Tinggi Australia, serta kantor pusat semua departemen pemerintah federal dan militer. 

Di sisi lain, Perdana Menteri 1996, John Howard secara diam-diam menolak bertempat tinggal di The Lodge, Canberra. Ia justru memilih di Kirribilli House yang menghadap ke Sydney Harbor. Karena hal itu, ibu kota Canberra gagal menarik kepercayaan publik Australia. Mantan PM Paul Keating juga mengatakan, pemindahan ibu kota ke Canberra adalah salah satu kesalahan terbesar di Australia. 

5. Brasil: Rio de Janeiro ke Brasília

Lantaran Rio de Janeiro padat penduduk dan memiliki tingkat kemacetan yang tinggi, maka pemerintah Brasil memindahkan ibu kotanya ke Brasilia pada 1960. Kota Brasilia kemudian mengalami pemugaran konsep tata kota yang lebih modern. Karena modernitas dan perkembangannya, kota ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. 

HARIS SETYAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus