Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah investigasi mengenai korupsi di Afrika Selatan mengungkap dugaan telah terjadi korupsi sistemik selama pemerintahan mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. Penyelidian itu dipublikasi pada Selasa, 4 Januari 2022 setelah memakan waktu tiga tahun dan melibatkan lebih dari 300 saksi mata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Investigasi itu dipimpin oleh hakim senior Raymond Zondo, yang dimulai pada 2018 untuk mengevaluasi sejumlah tuduhan korupsi tingkat tinggi selama sembilan tahun mantan Presiden Zuma berkuasa dari 2009. Investigasi dilakukan setelah skandal dan kebusukan membayang-bayangi politik Afrika Selatan selama bertahun-tahun.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. AP/Themba Hadebe
Zuma menyangkal telah melakukan kesalahan dan menolak bekerja sama dalam penyelidikan tersebut. Sikapnya itu, telah membuatnya dijebloskan ke penjara pada Juli 2021 lalu atas tuduhan penghinaan.
Pada September 2021, Zuma mendapat pembebasan bersyarat atas alasan kesehatan. Namun pengadilan telah memerintahkannya agar kembali ke penjara dan atas putusan pengadilan ini, Zuma mengajukan banding.
Diantara tuduhan yang diarahkan pada Zuma adalah mengizinkan pengusaha yang dekat dengannya, yakni tiga kakak-beradik Atul, Ajay dan Rajesh Gupta untuk mengeruk sumber daya alam di Afrika Selatan serta mempengaruhi kebijakan negara.
Gupta bersaudara menyangkal telah melakukan kesalahan. Mereka sudah angkat kaki dari Afrika Selatan setelah Zuma dikudeta.
Zuma didongkel sebelum masa jabatannya yang kedua sebagai Presiden Afrika Selatan berakhir. Afrika Selatan saat ini dipimpin oleh Presiden Cyril Ramaphosa, yang disebut sekutu Zuma dan sama-sama anggota Partai African National Congress.
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.