Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Iran dan Rusia Sepakat Berdagang dengan Mata Uang Lokal, Tinggalkan Dolar AS

Iran dan Rusia telah mematangkan kesepakatan yang membuat kedua negara berdagang dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing dan bukan dolar AS

28 Desember 2023 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Iran dan Rusia telah mematangkan kesepakatan yang membuat kedua negara berdagang dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing dan bukan dolar AS, lapor kantor berita Iran, IRNA, pada Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baik Iran dan Rusia terkena sanksi Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pembentukan platform keuangan dan perbankan baru ini membuka 'babak baru' dalam hubungan perbankan Iran dan Rusia," kata IRNA mengutip informasi dari Bank Sentral Iran.

"Kedua negara sepakat menyingkirkan dolar AS dan sebagai gantinya memperdagangkan mata uang lokal," sambung IRNA.

Kesepakatan itu dirampungkan dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Rusia antara gubernur bank sentral kedua negara.

Platform-platform seperti sistem pesan elektronik non-SWIFT dan hubungan yang diperantarai secara bilateral dengan menggunakan mata uang nasional kini digunakan oleh perbankan dan dunia bisnis di Iran dan Rusia, tambah kantor berita itu.

Pada Juli 2022, Iran dan Rusia mengumumkan rencana menggunakan mata uang masing-masing, ketimbang dolar AS, dalam perdagangan kedua negara.

Dalam pertemuan bulan itu di Teheran, pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan perdagangan global harus meninggalkan dolar AS.

Menanggapi hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan  AS berusaha menggunakan dolar sebagai alat penekan.

Dia mengungkapkan bahwa Iran dan Rusia sedang berupaya menggunakan mata uang nasionalnya masing-masing dalam hubungan perdagangan.

Pada Senin, Iran menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EEU) pimpinan Rusia.

Iran menjadi semakin penting bagi Kremlin setelah sanksi Barat atas konflik Moskow di Ukraina membatasi jalur perdagangan luar negeri Rusia dan memaksanya mencari pasar di luar Eropa.

Pihak berwenang Iran mengatakan kerja sama militer dengan Rusia semakin berkembang. Iran mengatakan pada November bahwa pihaknya telah menyelesaikan pengaturan bagi Rusia untuk menyediakan jet tempur Su-35, helikopter serang Mi-28 dan pesawat pelatihan pilot Yak-130.

REUTERS | ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus