Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Iran Kecam Amerika karena Hapus Simbol Allah di Bendera Mereka

Federasi Sepak Bola Iran mengatakan telah mengajukan keluhan kepada FIFA atas penghapusan simbol Allah dari bendera Republik Islam.

28 November 2022 | 10.25 WIB

Ratusan suporter wanita Iran mengibarkan bendera saat menyaksikan pertandingan Kualilfikasi Piala Dunia zona Asia antara Iran vs Kamboja di Stadion Azadi, Tehran, Iran, 10 Oktober 2019. Iran melonggarkan aturan mereka menyusul ancaman sanksi dari FIFA kepada negara Asia itu terkait aturan ketat di stadion. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Perbesar
Ratusan suporter wanita Iran mengibarkan bendera saat menyaksikan pertandingan Kualilfikasi Piala Dunia zona Asia antara Iran vs Kamboja di Stadion Azadi, Tehran, Iran, 10 Oktober 2019. Iran melonggarkan aturan mereka menyusul ancaman sanksi dari FIFA kepada negara Asia itu terkait aturan ketat di stadion. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi sepak bola Iran mengecam tindakan tidak profesional Sepak Bola Amerika Serikat (US Soccer) yang menggunakan bendera Iran yang dimodifikasi di unggahan media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Federasi Sepak Bola Iran mengatakan telah mengajukan keluhan kepada FIFA atas penghapusan kata "Allah" dari bendera Republik Islam dalam unggahan media sosial oleh US Soccer menjelang pertandingan terakhir penyisihan Grup B Piala Dunia 2022 Qatar antara kedua tim pada Rabu, 30 November 2022.

"Dalam tindakan tidak profesional, halaman Instagram federasi sepak bola Amerika menghapus simbol ‘Allah’ dari bendera Iran," kantor berita negara IRNA melaporkan pada Ahad, 27 November 2022.

"Federasi Sepak Bola Iran mengirim email ke FIFA untuk menuntut agar mengeluarkan peringatan serius kepada Sepak Bola Amerika Serikat,” tambahnya.

Tidak ada tanggapan publik segera dari FIFA terhadap pengaduan Iran.

AS dan Iran memutuskan hubungan diplomatik pada 1980.

Sepak Bola Amerika Serikat untuk sementara mengibarkan bendera nasional Iran di media sosial tanpa lambang Republik Islam sebagai bentuk solidaritas terhadap pengunjuk rasa di Iran.

Grafik klasemen Grup B, yang sekarang sudah dihapus, diunggah pada hari Sabtu di akun Twitter, Instagram, dan Facebook resmi Sepak Bola Amerika Serikat yang menampilkan bendera Iran hanya dengan warna hijau, putih, dan merah.

Iran telah dilanda protes sejak kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun, pada September lalu. Amini meninggal saat berada dalam tahanan polisi moral. Ia ditangkap dengan tuduhan melanggar aturan berpakaian islami di negara itu.

Petugas media Sepak Bola Amerika Serikat Michael Kammarman, dalam konferensi pers pada Ahad lalu, mengatakan maksud dari unggahan tersebut adalah untuk menunjukkan dukungan bagi para wanita di Iran yang berjuang untuk hak asasi manusia. Para pemain tidak diajak bicara tentang keputusan mengubah bendera Iran itu.

"Kami tidak tahu apa-apa tentang unggahan itu tetapi kami adalah pendukung hak-hak perempuan, kami selalu begitu," kata bek Amerika, Walker Zimmerman.

"Kami banyak berfokus pada pertandingan hari Rabu dan sisi olahraga juga, tetapi pada saat yang sama kami sangat percaya pada hak-hak perempuan dan mendukung mereka. Kami tahu bahwa banyak kesulitan dan banyak kesedihan dan dalam waktu yang sangat mengganggu.”

Pataka di halaman Twitter US Soccer juga diubah pada hari Sabtu untuk menampilkan bendera tanpa lambang. Lalu diubah kembali 24 jam kemudian ke banner yang mereka gunakan selama turnamen.

Kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan negara Iran mengatakan Federasi Sepak Bola Iran akan mengajukan keluhan terhadap Sepak Bola Amerika Serikat ke Komite Etik FIFA karena tidak menghormati bendera nasional Republik Islam.

Para pemimpin Iran menuduh Amerika Serikat dan musuh asing lainnya mengobarkan protes di seluruh negeri, yang menjadi salah satu tantangan paling berani terhadap teokrasi sejak Revolusi Islam 1979.

Washington telah memberlakukan sanksi terhadap pejabat Iran atas tindakan keras kepada pengunjuk rasa. Kantor berita aktivis HRANA menyebutkan 450 pengunjuk rasa telah tewas hingga 26 November 2022, termasuk 63 anak di bawah umur, dan lebih dari 18 rubu orang telah ditangkap.

Para pemain Iran menolak menyanyikan lagu kebangsaan dalam pertandingan pertama mereka melawan Inggris untuk menunjukkan solidaritas kepada pengunjuk rasa. Mereka bernyanyi dengan tenang pada hari Jumat sebelum menang 2-0 atas Wales, di mana ejekan dan cemoohan terdengar dari pendukung Iran.

“Kami tidak dapat berbicara untuk mereka dan pesan mereka. Kami tahu bahwa mereka semua emosional," kata Zimmerman. "Mereka semua sedang mengalami banyak hal sekarang, mereka manusia. Sekali lagi, kami berempati dengan emosi kemanusiaan itu dan sepenuhnya merasakannya.”

Kedua tim akan memperebutkan satu tiket ke babak 16 besar. Inggris menempati puncak Grup B dengan empat poin dan menghadapi tim terbawah Wales dalam pertandingan terakhir grup.

Pertandingan kedua tim merupakan ulangan pertemuan di babak penyisihan grup Piala Dunia 1998 yang dimenangi Iran dengan skor 2-1.

AL JAZEERA | REUTERS

Sapto Yunus

Sapto Yunus

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus