Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Garda Revolusi Iran meluncurkan kapal baru yang dilengkapi dengan rudal dengan jarak tembak hingga 600 kilometer. Peluncuran itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat di kawasan Teluk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor berita semi-resmi pemerintah Iran, Tasnim, pada Rabu, 2 Agustus 2023, mewartakan perihal ini namun tidak memberikan detail mengenai rudal tersebut. Pengumuman itu dipublikasi saat latihan militer di lepas pantai pulau Abu Musa, salah satu dari tiga pulau Teluk di bawah kendali Iran tetapi disengketakan oleh Uni Emirat Arab.
"Pulau-pulau di Teluk Persia adalah bagian dari kehormatan Iran dan kami akan mempertahankannya," kata Komandan Angkatan Laut Pengawal Revolusi Alireza Tangsiri. Menurutnya keamanan Teluk perlu disediakan oleh negara-negara kawasan.
Pada 1971, Syah Iran saat itu mengirim Angkatan Laut kerajaan ke tiga pulau di mulut Selat Hormuz yang strategis setelah Inggris menarik pasukan mereka dari tempat yang sekarang disebut UEA. Para pemimpin Emirat sejak itu menyatakan bahwa pulau-pulau itu milik mereka, dengan dukungan dari negara-negara Arab lainnya. Iran telah menolak klaim ini, menolak kemungkinan negosiasi atas kepemilikan mereka.
Sebelumnya pada bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil utusan Rusia di Teheran untuk memprotes pernyataan bersama Rusia dengan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang menantang hak Iran atas pulau-pulau tersebut. Cina, sekutu strategis Teheran lainnya, melakukan langkah serupa pada Desember. Presiden Xi Jinping menandatangani pernyataan bersama dengan GCC yang mendukung hak UEA untuk menindaklanjuti kepemilikan pulau-pulau itu secara internasional.
Langkah itu juga menyebabkan Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Cina untuk Teheran, demi menyampaikan memprotes tindakan tersebut. Bulan lalu, Amerika Serikat mengirim jet tempur F-35 dan F-16 tambahan, bersama dengan kapal perang ke Timur Tengah, dalam upaya untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut setelah penyitaan kapal pengiriman komersial oleh Iran dalam beberapa bulan terakhir.
Pekan lalu, Iran meluncurkan rudal jelajah baru yang disebut Abu Mahdi dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer yang katanya dapat secara khusus menargetkan kapal induk Amerika Serikat di wilayah tersebut jika diperlukan. Rudal itu dinamai Abu Mahdi al-Muhandis, komandan Irak yang berpihak pada Teheran yang dibunuh bersama dengan jenderal top Iran, Qassem Soleimani, dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat di Baghdad pada Januari 2020.
AL JAZEERA, TRT WORLD
Pilihan Editor: Taiwan Tahan Letnan Kolonel Diduga Mata-mata Cina