Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi menuduh Arab Saudi mengkhianati Palestina dengan membahas normalisasi hubungan dengan Israel. “Inisiasi hubungan antara rezim Zionis dan negara mana pun di kawasan, jika bertujuan untuk memberikan keamanan bagi rezim Zionis, tentu tidak akan berhasil,” kata Raisi dalam konferensi pers saat menghadiri Majelis Umum PBB di New York, Rabu, 20 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami percaya bahwa hubungan antara negara-negara kawasan dan rezim Zionis akan menjadi tikaman bagi rakyat Palestina dan perlawanan rakyat Palestina,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raisi juga memperingatkan kesepakatan normalisasi Israel-Saudi pada Senin. “Normalisasi hubungan dengan rezim Zionis tidak menciptakan keamanan,” katanya.
AS akan menjadi perantara kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel. Normalisasi hubungan ini sudah lama diidamkan oleh Israel dan bakal berdampak dramatis di Timur Tengah. Israel telah menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, Mesir, dan Yordania.
Arab Saudi dan Israel telah berseteru dengan Iran. Namun Riyadh berupaya meredakan ketegangan dengan Teheran melalui perundingan yang ditengahi oleh Cina.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan pada Rabu bahwa rencana normalisasi dengan Israel kian dekat. Ia mengklarifikasi bahwa masalah Palestina masih merupakan komponen sangat penting dalam proses tersebut.
Komentar itu mewakili pernyataan publik yang jarang dilakukan dalam bahasa Inggris oleh Mohammed bin Salman mengenai upaya normalisasi. Pernyataan itu disebutkan tak lama setelah Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membahas masalah ini di sela-sela pertemuan Perserikatan Bangsa-bangsa di New York.
Bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi yang dikenal dengan sebutan MBS, melontarkan komentar tersebut saat wawancara dengan Fox News. Ia dianggap tidak terlalu memusuhi Israel dibandingkan ayahnya, Raja Salman.
Sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel, Arab Saudi meminta pakta pertahanan besar dengan AS. Arab Saudi meminta kesepakatan senjata yang signifikan dan kerja sama dengan AS dalam membangun program nuklir sipil di wilayah Arab Saudi. Washington mengharapkan Riyadh untuk mengurangi hubungan ekonomi dan militernya dengan Cina dan Rusia.
TIME OF ISRAEL
Pilihan Editor: Serangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?