Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel menghancurkan 611 masjid, delapan pemakaman dan tiga gereja dan menyebabkan kerusakan sebagian pada 214 masjid selama setahun perang dengan Hamas di Gaza. Dalam laporan yang dikeluarkan Kementerian Wakaf Palestina, selama setahun terakhir, pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki telah menyerbu dan menodai Masjid Al-Aqsa sebanyak 262 kali, melakukan doa Yahudi di tempat suci umat Islam tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan tersebut, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, telah menyerbu Masjid Al-Aqsa bersama para menteri dari pemerintahan sayap kanannya sebanyak enam kali, dan mengancam akan mendirikan sinagoge Yahudi di lokasi tersebut. Ben-Gvir sangat ingin agar umat Yahudi beribadah di masjid tersebut melalui dukungan pemerintah dan dengan memberikannya perlindungan hukum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan tersebut memantau jumlah serangan Yahudi terhadap tempat-tempat suci di wilayah Palestina yang diduduki termasuk Yerusalem Timur dalam satu tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa kelompok agama Yahudi ekstremis telah menyerang dan meludahi umat Kristen dan peziarah Kristen di kota Yerusalem yang diduduki, khususnya di sekitar Gereja Penjara Kristus, dan membatasi mereka selama hari raya Kristen, dan mencegah mereka mencapai Gereja Kelahiran di Betlehem di Tepi Barat yang diduduki selatan dan Gereja Makam Suci di Yerusalem Timur.
Pada hari Sabtu, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza mengatakan bahwa 79 persen dari 1.245 masjid di Gaza dihancurkan dan 19 dari 60 kuburan menjadi sasaran. Menurut laporan Anadolu, jasad-jasad digali dan dinodai. Kementerian tersebut juga melaporkan bahwa 238 stafnya tewas dan 19 ditahan oleh pasukan Israel.
Israel telah menewaskan lebih dari 41.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 96.800 lainnya selama perang yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 10.000 orang masih hilang dan diduga tewas di bawah reruntuhan. Para ahli meyakini jumlah sebenarnya korban tewas bisa empat kali lebih tinggi daripada angka yang diumumkan Kementerian Kesehatan.
MIDDLE EAST MONITOR | ANADOLU
Pilihan editor: Setahun Perang Gaza: Hamas secara Militer Melemah, tapi Jauh dari Kata 'Lenyap'