Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel Tunda Sidang Persetujuan Gencatan Senjata di Gaza, Kenapa?

Israel menunda sidang persetujuan gencatan senjata kemarin. Sidang rencananya akan dilakukan hari ini atau besok.

17 Januari 2025 | 09.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Israel menunda persetujuan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. Dilansir dari Reuters, sidang semestinya dilakukan pada Kamis, 16 Januari 2025. Namun sidang ditunda karena perpecahan menteri-menteri di kabinet Israel yang sudah berlangsung lama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laporan media Israel mengatakan pemungutan suara dapat dilakukan pada hari Jumat atau Sabtu. Kesepakatan gencatan senjata yang termasuk pembebasan sandera ini diharapkan akan disetujui. Meski sidang ditunda, Amerika Serikat masih mengharapkan perjanjian itu bisa berlaku mulai hari Minggu sesuai rencana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Gaza, pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan gencar menjelang gencatan senjata. Otoritas Palestina mengatakan pada Kamis malam bahwa sedikitnya 86 orang tewas sehari setelah gencatan senjata diumumkan.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington yakin kesepakatan berjalan sesuai rencana. "Secepatnya akhir pekan ini. Kami tidak melihat adanya tanda-tanda yang menunjukkan bahwa akan gagal," kata Kirby di CNN pada Kamis, 16 Januari 2025. 

Sebuah kelompok yang mewakili keluarga sandera Israel di Gaza, 33 di antaranya akan dibebaskan pada fase enam minggu pertama kesepakatan. Mereka mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk bergerak cepat.

"Bagi 98 sandera, setiap malam adalah malam mimpi buruk yang mengerikan. Jangan tunda kepulangan mereka, bahkan untuk satu malam lagi," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam yang disiarkan oleh media Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Kamis mengatakan masalah dalam negosiasi tersebut perlu diselesaikan. Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ini adalah perselisihan mengenai identitas beberapa tahanan yang ingin dibebaskan Hamas. Utusan Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump berada di Doha bersama mediator Mesir dan Qatar yang berupaya menyelesaikannya.

Pejabat senior Hamas Izzat el-Reshiq mengatakan kelompoknya tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu PM Israel Benjamin Netanyahu yang menunda pemungutan suara, menuduh Hamas mengajukan tuntutan pada menit-menit terakhir. "Kabinet Israel tidak akan bersidang sampai para mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima semua elemen perjanjian," kata kantor Netanyahu.

Media Israel melaporkan pemungutan suara diperkirakan akan dilakukan Jumat atau Sabtu, tetapi kantor perdana menteri menolak mengomentari waktunya.

Beberapa analis politik berspekulasi bahwa dimulainya gencatan senjata, yang dijadwalkan pada hari Minggu, dapat ditunda jika Israel tidak menyelesaikan persetujuan hingga hari Sabtu. Kelompok garis keras di pemerintahan Netanyahu berharap kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas gagal. Mereka berkeras bahwa perang belum mencapai tujuannya untuk memusnahkan Hamas dan tidak boleh berakhir sampai tujuannya tercapai.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus