Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

JAL: Pesawat Sudah Mendapat Izin untuk Mendarat sebelum Kecelakaan

Pihak JAL menyatakan pilot sudah mendapat izin dari pengatur lalu lintas udara untuk medarat, sebelum bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang

3 Januari 2024 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesawat A350 Japan Airlines terbakar di bandara internasional Haneda di Tokyo, Jepang 2 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Japan Airlines atau JAL, yang pesawatnya terlibat tabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, menyatakan pilot sudah mendapat izin dari pengatur lalu lintas udara untuk medarat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecelakaan pesawat yang terjadi pada Selasa, 2 Januari 2024 itu, menewaskan lima dari enam penumpang dan awak pesawat Penjaga Pantai. Sedangkan 379 penumpang dan awak JAL selamat setelah keluar dengan peluncur darurat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan wawancara dengan awak pesawat, pihak maskapai JAL mengatakan awak tersebut mengetahui izin pendaratan dari pengatur lalu lintas udara, mengulanginya kembali untuk mengonfirmasi, dan kemudian melakukan operasi pendekatan dan pendaratan.

“Tidak ada masalah dengan pesawat pada saat keberangkatan dari Bandara New Chitose dan selama penerbangan,” kata maskapai tersebut seperti dikutip Reuters, Rabu, 3 Januari 2023.

Tidak mungkin untuk segera menentukan dengan jelas urutan instruksi yang dikeluarkan pada saat-saat sebelum kecelakaan dari rekaman multi-saluran yang tersedia di liveatc.net.

Situs web pemantau lalu lintas udara menangkap seorang pengontrol yang memberi tahu semua pilot yang mendekat segera setelah tabrakan: "Bandara ditutup, bandara Haneda ditutup".

Menteri Transportasi Saito mengatakan penyebab kecelakaan itu tidak jelas dan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang, polisi, dan departemen lain sedang menyelidikinya.

Badan kecelakaan udara JTSB telah meluncurkan penyelidikan, yang diikuti oleh perwakilan dari Perancis, tempat pesawat itu dibuat, dan Inggris tempat dua mesin Rolls-Royce Trent XWB diproduksi.

Airbus mengatakan pihaknya juga mengirimkan penasihat teknis.

Haneda, salah satu dari dua bandara utama yang melayani ibu kota Jepang, Tokyo, ditutup selama beberapa jam setelah kecelakaan itu, namun pejabat kementerian transportasi mengatakan tiga landasan pacu telah kembali beroperasi.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus