Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jeju Air Minta Maaf, Pesawat Jatuh hingga Sebabkan Korban Tewas Jadi 120 Orang

Jeju Air meminta maaf dan akan melakukan segala hal yang diperlukan.

29 Desember 2024 | 17.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas pemadam kebakaran berada di lokasi pesawat yang mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, 29 Desember 2024. Yonhap via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan berbiaya rendah Jeju Air meminta maaf atas kecelakaan pesawat yang menyebabkan puluhan orang tewas. Jeju Air berjanji untuk melakukan semua yang diperlukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami di Jeju Air akan melakukan segala daya kami dalam menanggapi kecelakaan ini. Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosialnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecelakaan terjadi pada hari Minggu, 29 Desember 2024 pukul 9.03 pagi waktu setempat. Jeju Air yang membawa 175 penumpang dan enam awak dari ibu kota Thailand, Bangkok, rencananya mendarat di Bandara Internasional Muan yang terletak sekitar 289 kilometer barat daya ibu kota Seoul, Korea Selatan. 

Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengonfirmasi bahwa 120 orang yang terdiri dari 57 wanita, 54 pria, dan sembilan lainnya telah tewas. Dua orang lainnya selamat, yang merupakan awak pesawat. Api yang membakar pesawat berhasil dipadamkan.

Mengutip pejabat badan pemadam kebakaran, kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa harapan memudar bagi para korban selamat. Dilansir dari Al Jazeera, sejumlah saksi mata menyebutkan adanya serangkaian ledakan.

Pesawat itu, jet Boeing 737-800 berusia 15 tahun, dilaporkan membawa dua penumpang berkebangsaan Thailand dan sisanya diyakini warga Korea Selatan. Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan.

Satu foto yang dibagikan oleh media lokal menunjukkan kepulan asap hitam tebal keluar dari pesawat. Foto lain menunjukkan bagian ekor pesawat dilalap api di sisi landasan pacu, dengan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat di dekatnya.

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh burung yang mengakibatkan tidak berfungsinya roda pendaratan. Kantor berita News1 melaporkan bahwa seorang penumpang mengirim pesan singkat kepada seorang kerabat yang mengatakan bahwa ada burung yang tersangkut di sayap pesawat. Pesan terakhir orang tersebut adalah, "Haruskah saya mengucapkan kata-kata terakhir saya?"

Jeju Air, salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, yang didirikan pada tahun 2005. Kecelakaan itu merupakan kecelakaan fatal pertama bagi Jeju Air. 

Pada Agustus 2007, sebuah Bombardier Q400 yang dioperasikan oleh maskapai tersebut dan membawa 74 penumpang keluar dari landasan pacu karena angin kencang di bandara selatan Busan-Gimhae, yang mengakibatkan belasan orang terluka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus