Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JUNTA militer Myanmar merasa khawatir terhadap perlawanan kelompok etnis bersenjata di utara Negara Bagian Shan yang berbatasan dengan Cina. Penjabat Presiden Myanmar, U Myint Swe, mengatakan, jika pemerintah tidak secara efektif menangani insiden yang terjadi di wilayah perbatasan, Myanmar akan terpecah menjadi beberapa bagian. “Stabilitas dapat dipulihkan sampai batas tertentu berkat pengorbanan nyawa Tatmadaw (militer Myanmar) dalam tugas pertahanannya,” katanya dalam rapat Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional di Naypyitaw, Myanmar, Rabu, 8 November lalu, seperti dikutip Global New Light of Myanmar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rapat koordinasi pertahanan itu dihadiri, antara lain, pemimpin junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing, Wakil Presiden U Henry Van Thio, dan Menteri Pertahanan Laksamana Tin Aung San. Dalam kesempatan itu Min Aung Hlaing memaparkan bagaimana Tatmadaw menghadapi kelompok milisi perlawanan, seperti Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang, dan Tentara Arakan, di daerah perbatasan Cina. Kelompok-kelompok itu mengklaim telah merebut puluhan pos militer dan memblokade jalur perdagangan penting ke Cina. Ini merupakan kemunduran serius junta sejak berkuasa melalui kudeta pada Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Malaysia
Bekas Menteri Pemuda Dihukum Cambuk
Syed Saddiq di kawasan Senayan, Jakarta, Agustus 2018. Tempo/M. Taufan Rengganis
PENGADILAN Tinggi Malaysia menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara, dua cambukan rotan, dan denda 10 juta ringgit atau sekitar Rp 33,2 miliar kepada bekas Menteri Pemuda dan Olahraga, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, pada Kamis, 9 November lalu. Bila dieksekusi, Syed Saddiq akan menjadi menteri pertama di negeri itu yang dihukum cambuk karena melakukan korupsi.
Dalam dakwaannya, wakil jaksa penuntut umum Datuk Wan Shaharuddin Wan Ladin memohon hakim menimbang kepentingan umum dalam putusannya karena masyarakat menginginkan politikus yang korup dihukum berat sebagai pencegahan. “Tidak peduli seseorang itu berumur 30 atau 50 tahun, jika diberi amanah, jangan dikhianati. Karena itu, pengadilan perlu memberi hukuman berbentuk pencegahan agar anggota parlemen lain yang ingin melakukan kesalahan serupa akan berpikir dua-tiga kali,” katanya, seperti dikutip Bernama.
Syed Saddiq adalah anggota parlemen dan menteri termuda di Asia. Dia terbukti bersalah dalam empat kasus, termasuk pencucian uang dan penyelewengan dana Angkatan Bersatu Anak Muda (Armada) sebesar 120 ribu ringgit. Armada adalah sayap pemuda Partai Pribumi Bersatu Malaysia, partai yang didirikan mantan perdana menteri Mahathir Mohamad. Politikus 30 tahun itu juga bekas Ketua Armada.
Australia
Pemerintah Tawarkan Perlindungan kepada Tuvalu
Warga mengendarai sepeda motor melewati genangan air di Funafuti, Tuvalu, 13 Agustus 2019. Reuters/Mick Tsikasvia/AAP Image
PEMERINTAH Australia menawarkan perlindungan kepada warga Tuvalu, negara kepulauan kecil di Pasifik yang paling berisiko terhadap kenaikan air laut akibat perubahan iklim. Negara berpenduduk 11.200 orang itu diperkirakan bakal tenggelam bila tidak ada tindakan nyata dari berbagai negara di dunia untuk mencegah kenaikan suhu bumi.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menggambarkan kesepakatan itu sebagai sebuah “terobosan”. “Ini akan dianggap sebagai hari penting ketika Australia mengakui bahwa kami adalah bagian dari keluarga Pasifik, dan dengan itu muncul tanggung jawab untuk bertindak,” katanya kepada wartawan pada Jumat, 10 November lalu.
Dalam pakta keamanan dan imigrasi yang disepakati kedua negara, Australia akan memberikan visa khusus bagi 280 warga Tuvalu per tahun untuk tinggal, bekerja, dan belajar di Negeri Kanguru. Australia juga akan memberikan bantuan bagi Tuvalu untuk menangani wabah, bencana alam, dan ancaman keamanan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak artikel ini terbit di bawah judul "Ancaman Perpecahan di Perbatasan Myanmar", "Bekas Menteri Pemuda Dihukum Cambuk", dan "Pemerintah Tawarkan Perlindungan kepada Tuvalu"