Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JUNTA militer Myanmar merasa khawatir terhadap perlawanan kelompok etnis bersenjata di utara Negara Bagian Shan yang berbatasan dengan Cina. Penjabat Presiden Myanmar, U Myint Swe, mengatakan, jika pemerintah tidak secara efektif menangani insiden yang terjadi di wilayah perbatasan, Myanmar akan terpecah menjadi beberapa bagian. “Stabilitas dapat dipulihkan sampai batas tertentu berkat pengorbanan nyawa Tatmadaw (militer Myanmar) dalam tugas pertahanannya,” katanya dalam rapat Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional di Naypyitaw, Myanmar, Rabu, 8 November lalu, seperti dikutip Global New Light of Myanmar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak artikel ini terbit di bawah judul "Ancaman Perpecahan di Perbatasan Myanmar", "Bekas Menteri Pemuda Dihukum Cambuk", dan "Pemerintah Tawarkan Perlindungan kepada Tuvalu"