PERTEMUAN itu terjadi pukul lima sore Senin pekan ini. Di sebuah ruang Istana Chitralada Bangkok, PM Prem Tinsulanonda duduk bersimpuh di hadapan Raja Bhumibol Adulyadej. Di sana Prem menerima restu dari Raja untuk membentuk kabinet barunya. Satu jam kemudian, bergemalah suara Prem ke seluruh pelosok negeri gajah putih itu, mengumumkan restu Raja Bhumibol itu, melalui Radio Muangthai. Dengan demikian, pemerintahan koalisi 4 partai -- Social Action Party (SAP), Chart Thai, Prachathipat (Demokrat), dan Partai Rasadorn -- di bawah pimpinan PM Prem Tinsulanonda terbentuk dengan resmi, tepat dua minggu setelah pemilu 27 Juli lalu, sesuai dengan UU yang berlaku. Wajah-wajah baru yang sebelumnya santer dibicarakan muncul menduduki posisi penting dalam Kabinet Prem kali ini. Satu hal lagi yang baru, tidak ada jabatan rangkap yang selama ini sering dipegang oleh satu orang. Diawali dari jabatan menteri pertahanan yang selama ini dirangkap Prem, posisi penting ini sekarang dipegang oleh Marsekal Udara Phaniang Kantarat, bekas deputi PM yang sangat dikasihi Prem. Sementara itu, Jenderal Arthit Kamlang-ek, yang didesas-desuskan akan menjabat menteri pertahanan, tak menduduki jabatan apa pun. Arthit yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Muangthai, tinggal menunggu waktu pensiunnya, akhir Agustus ini. Pemegang posisi menteri keuangan pun diganti. Sommai Hoontrakul, yang selama ini memegang jabatan penting itu, digantikan oleh Suthee Singhasaneh, seorang teknokrat terpercaya yang dulu menjabat deputi menteri keuangan. Sommai digeser dari kedudukannya, konon, karena beberapa kebijaksanaannya -- di bidang keuangan, pajak, dan penanganan masalah devaluasi di Muangthai -- sempat mengguncangkan kedudukan Prem. Suthee Singhasanah, 58 yang agaknya tak menyangka menduduki bakal jadi menkeu pun berujar, "Saya kaget, karena saya kira karier saya akan habis setelah Parlemen dibubarkan bulan lalu." Posisi lain yang tak kalah pentingnya adalah di Kementerian Pertanian, yang memegang sebagian besar kendali ekonomi Muangthai. Jabatan menteri pertanian, yang semula dipegang Narong Wongwan, kini dialihkan pada Jenderal (pur) Harn Leenanon dari Partai Demokrat. Bekas jenderal ini, yang pernah berjasa menggagalkan pemberontakan komunis dan separatis Islam di Muangthai Selatan pada 1981, dipecat Arthit Kamlang-ek pada 1985, karena dinilai terlalu memihak kepada Prem. Sementara itu menteri dalam negeri Muangthai, yang semula dijabat Jenderal Sitthi Chiracohana, kini dipegang Jenderal Prachuab Suntrangkoon. Jabatan menlu masih tetap ada di tangan Siddhi Savetsila. Tampaknya kedudukan penting tingkat menteri kebanyakan dijabat oleh orang-orang pilihan Prem. Kecuali, kursi Menlu, yang dijabat Siddhi dari SAP, dan menteri pertanian yang dijabat Harn dari Partai Demokrat. Hal ini tak sesuai dengan kesepakatan dalam pertemuan Prem dengan para pemimpin partai Muangthai beberapa hari sebelum kabinet terbentuk. Di sana disebutkan, orang-orang SAP akan mengepalai bidang perdagangan, luar negeri, dan pendidikan. Sementara bidang industri, komunikasi, dan kehakiman dikepalai oleh wakil-wakil Chart Thai. Partai Demokrat akan mengepalai pertanian, Ilmu dan teknologi, dan kesehatan. Sedangkan keuangan, keamanan, dan dalam negeri ditangani oleh orang-orang Prem. Terlepas dari semua itu, kabinet baru sudah terbentuk. Partai Demokrat berhasil mengisi 16 kursi dari 44 kursi kabinet. Chart Thai mengisi 10 kursi SAP, 8 kursi Rasadorn mendapat 2 kursi sisanya diduduki oleh orang-orang Prem. Didi Prambadi Laporan Yuli Ismartono (Bangkok)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini