Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kashmir Kembali Memanas

INDIA

2 Maret 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kashmir kembali memanas/REUTERS/Younis Khaliq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INDIA dan Pakistan bersitegang seusai serangan bom mobil di Distrik Pulwama, Kashmir, yang menewaskan 42 tentara India pada 14 Februari lalu. Insiden yang didalangi kelompok militan bersenjata Jaish-e-Mohammed (JeM) yang berbasis di Pakistan itu berbuntut panjang.

Eskalasi konflik meningkat saat India membalasnya dengan melancarkan serangan udara terhadap target yang mereka klaim sebagai kamp pelatihan JeM di dekat Kota Jaba, Pakistan utara, Selasa pekan lalu. India mengklaim serangan itu menewaskan 300 kombatan. Pakistan membantah dan menyatakan bahwa serangan itu gagal. Pakistan juga menampik ada kamp milisi di daerah itu.

Sehari berselang, giliran militer Pakistan menembak jatuh dua jet tempur India karena dianggap telah memasuki wilayah udara mereka. “Salah satu jet jatuh di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan,” kata juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, kepada CNN.

Pemerintah Pakistan menyatakan mereka menangkap pilot pesawat, Abhinandan Varthaman, dalam keadaan hidup dan segera menyerahkannya kembali ke India. “Sebagai isyarat perdamaian, kami akan membebaskannya besok,” ujar Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Kamis pekan lalu.

India dan Pakistan sama-sama menguasai sebagian Kashmir. Tapi dua negara bersenjata nuklir ini mengklaim wilayah itu sepenuhnya. Konfrontasi yang baru-baru ini terjadi adalah krisis paling serius di wilayah perbatasan yang disengketakan selama bertahun-tahun tersebut.


 

VIETNAM

Pertemuan Trump-Kim Berakhir Buntu

PERTEMUAN antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, di Hanoi, Vietnam, berakhir tanpa hasil. Selama dua hari menjajaki perundingan, keduanya gagal mencapai kesepakatan tentang de­nuklirisasi dan kerja sama ekonomi.

Trump menyalahkan kebuntuan perundingan pada keinginan Kim agar semua sanksi ekonomi terhadap Pyongyang dicabut sebelum mereka melucuti fasilitas nuklirnya. “Mereka ingin semua sanksi dicabut dan kami tidak bisa melakukan itu,” kata Trump dalam konferensi pers, Kamis pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho membantah pernyataan Trump. Menurut dia, Kim telah membuat “proposal yang realistis” dan hanya ingin beberapa sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap sejumlah warga Korea Utara sepanjang 2016-2017 dicabut.

“Jika mereka melakukannya, kami akan secara permanen dan sepenuhnya membongkar semua fasilitas produksi nuklir di wilayah Yongbyon di bawah pengawasan para ahli Amerika,” ucap Ri, seperti dikutip News.com.

 


 

ISRAEL

Perdana Menteri Netanyahu Didakwa Kasus Korupsi

JAKSA Agung Israel Avichai Mandelblit mendakwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus. Putusan ini datang setelah Mandelblit melakukan penyelidikan selama tiga tahun.

Ini pertama kalinya dalam sejarah Israel seorang jaksa agung mengumumkan dakwaan suap terhadap seorang perdana menteri yang masih berkuasa. “Anda telah merusak citra pelayanan publik dan kepercayaan rakyat,” tulis Mandelblit kepada Netanyahu dalam putusannya, seperti disiarkan The Times of Israel, Kamis pekan lalu.

Kabar bakal dijeratnya Netanyahu berembus sejak tahun lalu. Saat itu, polisi Israel menyarankan sebanyak tiga kali agar Bibi—panggilan bagi Netanyahu—didakwa dengan tuduhan korupsi.

Tuduhan paling serius adalah hubungannya dengan Shaul Elovitch, pemegang saham terbesar raksasa telekomunikasi Israel, Bezeq. Netanyahu, yang pernah merangkap jabatan sebagai menteri komunikasi, dituding melonggarkan aturan penyiaran bernilai ratusan juta dolar terhadap Bezeq. Sebagai imbalan, ia mendapat liputan yang menguntungkan dari situs berita Bezeq, Walla News.

Netanyahu telah berulang kali membantah segala tudingan itu. Pemimpin partai sayap kanan Likud ini menilai dakwaan itu bermotif politik untuk menjatuhkannya dalam pemilihan umum 9 April mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus