Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kasus Pembunuhan Jurnalis Udin 25 Tahun Tak Terungkap, Didiskusikan di Malaysia

Kasus pembunuhan wartawan Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin pada 1996 dan belum terungkap pelakunya, menjadi bahan diskusi di Malaysia

22 Mei 2022 | 15.30 WIB

Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Mural itu dilengkapi gambar wajah Udin, wartawan Bernas yang tewas akibat dianiaya orang tak dikenal 17 tahun lalu. Meski demikian, hingga kini polisi tak berhasil mengungkap pelakunya. TEMPO/Anang Zakaria
Perbesar
Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Mural itu dilengkapi gambar wajah Udin, wartawan Bernas yang tewas akibat dianiaya orang tak dikenal 17 tahun lalu. Meski demikian, hingga kini polisi tak berhasil mengungkap pelakunya. TEMPO/Anang Zakaria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan wartawan Fuad Muhammad Syafruddin yang akrab dipanggil Udin pada 16 Agustus 1996 dan belum terungkap pelakunya sampai saat ini, menjadi bahan diskusi aktivis Malaysia di Petaling Jaya, Sabtu, 21 Mei 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Shinta Maharani mengemukakan hal itu saat diskusi “Media Solidarity Awards 2022: Sembang Lintas Negara Tantangan Wartawan Melawan” yang diselenggarakan Center For Independent Journalism, Gerakan Media Merdeka (Geramm) Malaysia dan AJI di The Biblio Cafe.

Diskusi juga menghadirkan Ketua AJI Surabaya, Eben Haezer yang juga wartawan Harian Surya Surabaya.

Pada kesempatan tersebut Shinta mengatakan, sebelum ke Malaysia, dia terlebih dahulu bertemu dengan istri Udin, Marsi.

"Sebelum ke Malaysia saya telah bertemu Mbak Marsi. Dia kecewa karena polisi gagal mengungkapkan pelaku pembunuhan Udin. Polisi semestinya mengakui saja kalau tidak mampu. Jangan diambangkan," ujar Shinta menirukan Marsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Aktivis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengungkapkan kemacetan pengungkapan kasus pembunuhan wartawan Udin Harian Bernas Yogjakarta saat diskusi dengan aktivis Malaysia di Petaling Jaya, Sabtu. ANTARA Foto/Agus Setiawan

Shinta mengatakan Udin merupakan keluarga biasa yang menghidupi dua anak.

"Saat ini Mbak Marsi berjualan makanan. Sudah menikah untuk melanjutkan kehidupan sehingga sekarang anaknya empat. Tujuh tahun kami sudah melakukan advokasi. Setiap tanggal 16 kami melakukan unjuk rasa. Ini bentuk perlawanan kami terhadap kasus Udin," katanya.

Shinta mengatakan hal tersebut merupakan bentuk simbol keprihatinan terhadap hukum di Indonesia yang tidak berjalan dengan baik.

"Kami juga mengirim karangan bunga ke kantor polisi. Anak-anak muda banyak yang tidak kenal Udin. Generasi milenial banyak tidak kenal sehingga kami sering diskusi dengan anak-anak muda," katanya.

Shinta mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan seniman dan membuat website Indonesiapena.info serta memamerkan poster-poster Udin.

"Kami saat ini terus kolaborasi dengan memamerkan karya-karya Udin pada Desember ini bersamaan Hari HAM. Kami juga diskusi dengan teman-teman kampus agar tidak menyerah sampai pembunuh Udin ketemu. Hasil donasi kami berikan ke istri Udin," katanya.

Dia menceritakan saat ini wartawan tidak hanya mendapat serangan fisik namun juga digital.

"Saya mendapat serangan saat meliput konflik agraria. Didatangi kelompok-kelompok yang tidak suka. Diskusi LGBT dan komunis juga mendapatkan serangan. Udin penting karena dia jurnalis investigasi pertama saat Orba. Dia menulis isu korupsi. Kita perlu solidaritas kuat demi membela HAM demokrasi di Asia Tenggara," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus