Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kebun Binatang Athena Menemukan Anak Harimau di Tempat Sampah

Pengurus kebun binatang ini menduga anak harimau yang dibuang ini adalah korban perdagangan satwa liar ilegal.

19 Maret 2023 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kondisi seekor anak harimau putih yang baru ditemukan di tempat sampah, saat mendapat perawatan di rumah sakit kebun binatang, di Athena, Yunani, 17 Maret 2023. Harimau putih berusia tiga bulan itu ditemukan pada 28 Februari di bawah tempat sampah, di tempat parkir Taman Zoologi Attica oleh petugas kebersihan. REUTERS/Stelios Misnas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter hewan Yunani berjuang untuk menyelamatkan anak harimau putih yang ditinggalkan di tempat sampah di kebun binatang Athena, yang diyakini sebagai korban perdagangan satwa liar ilegal. Demikian berita yang lansir Reuters, Sabtu, 18 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harimau putih berusia tiga bulan itu ditemukan pada 28 Februari di bawah tempat sampah di tempat parkir Taman Zoologi Attica oleh petugas kebersihan, yang kemudian memberitahu pemilik kebun binatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah pertama kalinya kami mendapati seekor hewan dibuang seperti itu di luar kebun binatang kami," kata pendiri kebun binatang Jean-Jacques Lesueur. "Maksud saya, kami memiliki sejumlah kasus hewan yang dibuang, tetapi biasanya ini adalah hewan peliharaan terlantar - anak anjing, anak kucing, kura-kura ... tapi harimau? Tidak pernah."

Video kamera keamanan kebun binatang itu menunjukkan sebuah mobil menuju tempat-tempat sampah itu pada malam sebelumnya. Kepolisian berusaha melacak nomor polisi mobil tersebut, kata Lesueur.

Hewan yang kurus dan dehidrasi itu dalam kondisi serius. "Ketika saya pertama kali melihat anak macan itu, saya tidak percaya apa yang saya lihat, sejujurnya saya tidak percaya ada hewan yang dalam keadaan seperti itu," kata dokter hewan kebun binatang Noi Psaroudaki. "Dia mungkin diberi makan dengan pola makan yang tidak tepat, dan dia sangat kekurangan vitamin dan mineral, dan ini membuat tulangnya sangat rapuh."

Sinar-X juga menunjukkan pin logam telah ditempatkan di salah satu kaki belakang anak harimau itu.

Lesueur mengatakan jika harimau itu bertahan hidup, ia harus direlokasi ke sebuah tempat perlindungan, karena kebun binatang tidak memiliki hewan lain dari jenisnya. Organisasi satwa liar dan kesejahteraan hewan internasional telah menghubungi kebun binatang untuk membantu, katanya.

Kepala pengurus Kebun binatang untuk kucing, Andrea Cerny, mengatakan karena ukuran, menu makanan dan keagresifan mereka, harimau sulit untuk dipelihara.

“Seekor harimau tidak dapat menjadi hewan peliharaan. Ia hewan yang sangat berbahaya, dengan insting membunuh yang sangat besar," kata Cerny. "Sebagian besar harimau peliharaan ini ditinggalkan atau dibunuh.”

Perdagangan satwa liar di Eropa adalah bisnis miliaran euro, menurut Europol, dan Asia dan Afrika adalah tempat asal dari hewan-hewan yang dijual kepada para pembeli Eropa.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus