Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengatakan mengirim dua pesawat yang ditumpangi petugas penyelamat, staf medis, dan tim K9 ke Myanmar setelah gempa bumi dahsyat mengguncang negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim Kementerian Situasi Darurat yang beranggotakan 120 orang tersebut mencakup personel dari unit udara Centrospas dan Pusat Operasi Penyelamatan Risiko Khusus Leader, menurut pernyataan Rusia melalui aplikasi Telegram, Sabtu seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok tersebut juga mencakup ahli anestesi, psikolog, dan anjing terlatih.
Operasi penyelamatan tersebut dikirim berdasarkan perintah dari Menteri Situasi Darurat Alexander Kurenkov dan Presiden Vladimir Putin, setelah Myanmar meminta dukungan internasional untuk menangani bencana mematikan tersebut.
Gempa bumi bermagnitudo 7,7 melanda Myanmar bagian tengah pada Jumat siang. Getaran gempa juga terasa hingga India, Thailand, Bangladesh, Laos, dan Cina.
Sedikitnya 1.000 korban tewas dan 2.300 orang lainnya terluka di Myanmar akibat gempa bumi hingga Sabtu.
Sementara itu di Thailand, delapan korban dilaporkan tewas dan 80 orang lainnya masih hilang setelah gempa ikut mengguncang Bangkok—sekitar 1.000 kilometer dari episentrum gempa di Myanmar.