Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha mendirikan monumen raksasa dinamai Fuck the System yang berbentuk tangan manusia dengan empat jari tangan mengepal dan jari tengah tegak ke atas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengusaha itu bernama Ted Pelkey asal Westford, Vermont, Amerika Serikat. Ia mengeluarkan sekitar US$ 4 ribu atau setara dengan Rp 58,4 juta untuk membangun monumen terbuat dari kayu pinus dengan berat 700 pon.
Baca: Pembangunan Patung Raksasa Mao Zedong di Cina Rampung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ted menghiasi dua lampu badai di kedua sisi monumen agar terlihat terang saat malam hari.
Mengapa Ted membuat monumen yang selama ini melambangkan sesuatu yang jorok dan tidak disukai banyak orang?
Berawal sekitar 10 tahun lalu ketika Ted yang berbisnis reparasi truk dan daur ulang monofilamen mengajukan izin kepada Westford Selectboard and Development Review Board untuk membangun garasi seluas 8000 meter per segi.
Selama ini pria berusia 54 tahun tersebut menjalankan bisnisnya di kota Swanton, bertetangga dengan Westford.Kemudian muncul ide Ted untuk memiliki garasi di kota tempat tinggalnya agar praktis.
Baca: Patung Klitoris Raksasa Berdiri di Kampus Ini, Ini Penampakannya
Monumen Raksasa Fuck the System di Vermont di malam hari. [ MASHABLE]
Sayangnya, permohonan izinnya ditolak. Dia kemudian bertarung di pengadilan selama satu dekade hingga akhirnya Ted memenangkan pertarungan itu.
Tidak jelas alasan dewan tidak memberi izin. Namun putusan pengadilan ini tentu membuat dewan marah.
"Saya telah diperas oleh orang-orang ini, dan itu tidak benar.Saya telah tidak diperlakukan dengan adil," ujarnya, seperti dikutip dari Mashable.
Setelah itu muncul ide untuk membuat monumen raksasa Fuck the System saat dududk di bar bersama istrinya.
Baca: Australia Berencana Bangun Monumen Kapten Cook, Timbul Pro-Kontra
"Saya ingin membuat monumen dengan jari tengah, saya akan menaruhnya di halaman berumput," ujar Ted ke istrinya.
Setelah monumen raksasa Fuck the System selesai dibangun, aparat kota tidak dapat merobohkan atau memindahkan monumen itu. Pasalnya, itu bukan iklan billboard dan jari tangan masuk dalam kategori seni, sehingga menghancurkan monumen itu berarti mencederai hak kemerdekaan berpendapat Ted. Alhasil, monumen dengan jari tangan mengarah ke atas berdiri tegak di padang rumput di kota tempat tinggal Ted.